Beldy lantas menjelaskan kecurigaannya bahwa takaran bahan bakar yang diisi tidak sesuai dengan yang dia bayarkan.
"Saya ditanyakan sama karyawan itu, dia tanya 'Terus bagaimana Pak?' Saya bilang ini kurang saya mau tahu benar atau enggak, saya enggak ada niat (aneh-aneh) dari awal," ujar Beldy saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (31/5/2017).
Beldy meminta agar takaran bensin yang telah diisi itu dihitung kembali dengan melakukan penyedotan.
Penanggung jawab SPBU itu menyuruh petugas lain untuk menyedot bahan bakar dari kendaraan Beldy.
Saat seluruh bahan bakar sudah dikeluarkan, Beldy melihat bahwa takaran tak sesuai dengan 4 liter bensin yang ia bayarkan.
Namun, Beldy tidak secara langsung mengatakan hal itu kepada petugas tersebut. Tiba-tiba, petugas membawa 1 liter bensin Pertamax dari sebuah wadah dan dimasukan ke kendaraan milik Beldy.
Beldy mengatakan, ia tak mempertanyakan secara langsung soal kekurangan bahan bakar itu. Ia langsung pergi meninggalkan SPBU itu.
Petugas, kata Beldy, juga tidak memberikan pernyataan saat itu. "Saya langsung pergi saja. Saya enggak ada ngomong apa-apa karena lagi puasa. Saya menghargai saja ya saya pergi," ujar Beldy.
(Baca juga: Tanggapan Pertamina Soal SPBU Curang di Kemayoran)
Posting-an Beldy di media sosial Facebook telah dikomentari ribuan netizen dan juga dibagikan sebanyak ribuan kali.
Beldy juga mem-posting sebuah video yang memperlihatkan empat orang petugas SPBU sedang menakar kembali bahan bakar yang dijual kepada Beldy.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.