Namun, Beldy tidak secara langsung mengatakan hal itu kepada petugas tersebut. Tiba-tiba, petugas membawa 1 liter bensin Pertamax dari sebuah wadah dan dimasukan ke kendaraan milik Beldy.
Beldy mengatakan, ia tak mempertanyakan secara langsung soal kekurangan bahan bakar itu. Ia langsung pergi meninggalkan SPBU itu.
Petugas, kata Beldy, juga tidak memberikan pernyataan saat itu. "Saya langsung pergi saja. Saya enggak ada ngomong apa-apa karena lagi puasa. Saya menghargai saja ya saya pergi," ujar Beldy.
(Baca juga: Tanggapan Pertamina Soal SPBU Curang di Kemayoran)
Posting-an Beldy di media sosial Facebook telah dikomentari ribuan netizen dan juga dibagikan sebanyak ribuan kali.
Beldy juga mem-posting sebuah video yang memperlihatkan empat orang petugas SPBU sedang menakar kembali bahan bakar yang dijual kepada Beldy.
Dalam video itu, terlihat seorang petugas memasukkan bensin ke dalam sebuah wadah pengukuran.
Tak berselang lama, seorang petugas lainnya datang dan membawa sebuah botol bensin berisi bahan bakar.
Kemudian, bahan bakar itu dimasukan ke dalam kendaraan Beldy. Saat mendatangi SPBU itu, Kompas.com masih belum mendapatkan konfirmasi dari pihak pengelola SPBU.
Salah satu petugas keamanan SPBU mengatakan, pengelola SPBU yang diketahui bernama Eko itu masih berada di Mapolres Jakarta Pusat. Ia mengaku tidak tahu untuk apa pengelola SPBU ke kantor polisi.
Namun, petugas yang enggan disebutkan namanya itu mengakui bahwa pada Selasa sore, ada seorang warga yang mengendarai motor merek Yamaha Nmax datang dan menyampaikan keluhan.
(Baca juga: Penjualan Premium untuk Sepeda Motor Dibatasi di SPBU Pertamina)
Menurut petugas, pengendara itu meminta agar pihak SPBU menakar kembali bahan bakar yang diberikan.
Petugas itu pun ikut dalam menakar kembali bahan bakar dari motor milik pengendara itu. "Iya, ada memang kemarin yang datang bawa Nmax. Kalau soal itu (takaran bensin kurang), tanya sama pengelola nanti," ujar petugas itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.