Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Masjid Perahu di Tebet dan Al Quran Besar Bersampul Kayu

Kompas.com - 01/06/2017, 15:14 WIB
Ridwan Aji Pitoko

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Jakarta ternyata memiliki masjid dengan arsitektur dan kisah unik di balik pembangunannya. Masjid tersebut adalah Masjid Perahu yang ada di Tebet, Jakarta Selatan.

Masjid Perahu atau yang memiliki nama asli Masjid Agung Al-Munada Baiturrahman itu tepatnya ada di Jalan Menteng Pulo Raya Nomor 23, RT 3/RW 5, Menteng Dalam.

Posisinya cukup sulit diketahui karena tertutup dua apartemen yang berada di Jalan Casablanca dan aksesnya hanya bisa ditempuh melalui motor atau jalan kaki.

Pejalan kaki bisa melalui sebuah gang yang berada di samping apartemen Casablanca, sedangkan pengendara motor bisa melalui jalan kecil di depan Hotel Harris di Jalan Saharjo.

Adapun keunikan yang ada di Masjid Agung Al-Munada Baiturrahman adalah keberadaan bangunan berbentuk perahu di bagian luar masjid.

Menurut seorang warga sekitar, Rahmat (53), keberadaan perahu itu bersamaan dengan dibangunnya masjid pada 1962 silam.

"Ini dibangun sudah dari 1962 bersamaan dengan perahu. Perahunya ini sekarang jadi tempat wudhu dan untuk kamar mandi," kata Rahmat, kepada Kompas.com, Kamis (1/6/2017).

Ridwan Aji Pitoko/KOMPAS.com Al-Quran besar berukuran 2 meter x 1 meter dengan ketebalan 30 centimeter yang dikelilingi 16 batu giok koleksi sang pendiri masjid.

Perahu tersebut, kata Rahmat, dibangun terinspirasi dari kisah Nabi Nuh yang membangun bahtera atau kapal besar untuk menyelamatkan umatnya. Masjid yang dibangun oleh KH Abdurrahman Massum itu sampai sekarang diakui Rahmat masih mempertahankan bentuk aslinya dan renovasi pun dilakukan hanya untuk memperbaiki bagian yang rusak.

Keunikan berikutnya terdapat pada bagian dalam masjid. Menjelang masuk, terdapat sebuah fosil batu yang letaknya tidak diubah sejak dulu.

"Di dalam ada empat tiang. Dua di belakang itu diberikan oleh menteri agama yang pertama, kayu gelondongan utuh, dan buat tempat shalat imam itu fosil batu juga," ucap Rahmat.

Selain itu, tempat imam tersebut juga dihiasi dengan ukiran kaligrafi dari kayu jati. Kemudian di bagian ujung masjid terdapat sebuah ruangan berisi Al Quran berukuran 2 meter x 1 meter dengan ketebalan 30 sentimeter yang dikelilingi 16 batu giok koleksi sang pendiri masjid.

"Al Quran dengan sampul kayu ini ditulis oleh Ustad Amir Hamzah, penulis kaligrafi dari Madura, kurang lebih selama 30 tahun," ujar Rahmat.

(baca: Melihat Jam Matahari Penentu Waktu Shalat di Masjid Bantul)

Ridwan Aji Pitoko/KOMPAS.com Area imam Masjid Perahu yang dihiasi ukiran kaligrafi kayu jati.

Keunikan berikutnya yang disebutkan Rahmat adalah adanya emas dengan berat 3 kilogram di bagian puncak masjid.

"Jadi di atas itu ada emas berukuran giwang jumlahnya 99 sesuai Asmaul Husna yang beratnya kalau ditotal 3 kilogram," ungkap Rahmat.

Kompas TV Kekayaan budaya dan toleransi antar umat beragama terekam jelas di banyak bangunan masjid nusantara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Megapolitan
Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Megapolitan
Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com