Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bangunan Liar dan Warung Remang-Remang Kembali Padati Kolong Tol Pluit

Kompas.com - 01/06/2017, 16:08 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Kolong Tol Pluit di Kelurahan Penjagalan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, kembali dipadati dengan bangunan liar semi permanen. Bangunan yang mayoritas terbuat dari tripleks tersebut berdiri di sepanjang Jalan Kepanduan I atau tepatnya di seberang RPTRA Kalijodo.

Bangunan di sana berderet menjadi tiga barisan. Rata-rata bangunan semi permanen berbentuk gubuk itu berukuran mulai dari 3x3, 3x4, sampai 3x5 meter persegi.

Bangunan-bangunan itu ada yang berlantai semen, keramik, dan masih ada yang beralas tanah. Dindingnya kebanyakan terbuat dari tripleks, dengan atap asbes.

Namun, ada juga beberapa bangunan yang sebagian dindingnya sudah terbuat dari batako. Jalan di depan gubuk-gubuk itu pun tidak beraspal.

Saat Kompas.com menyusuri Jalan Kepanduan I pada Kamis (1/6/2017) sore, tidak banyak aktivitas yang terlihat di dalam bangunan semi permanen tersebut. Rata-rata pintu bangunan tersebut tertutup rapat.

Ada beberapa muda-mudi yang tengah duduk di kursi plastik yang berada di depan gubuk tersebut.

Di kawasan itu juga terdapat beberapa warung. Di depan warung tersebut disediakan bangku serta meja.

Namun, pada Kamis sore belum terlihat ada pengunjung ke warung-warung itu.

Menurut seorang juru parkir di RPTRA Kalijodo, pada malam hari, warung di kolong Tol Pluit tersebut berubah menjadi kafe atau warung remang-remang.

Menurut pria paruh baya yang tak ingin disebutkan namanya itu, warung tersebut menjual aneka minuman, mulai minuman bersoda hingga minuman beralkohol seperti bir.

"Ada ceweknya juga kalau malam di situ. Kalau Mas mau minum-minum sekalian ditemenin cewek nanti malam ke kolong (Tol) aja," ujar dia.

(baca: Kolong Tol Pluit Porak-poranda)

Terlihat pula ada beberapa warga yang tengah membangun gubuk baru di sana. Mereka terlihat sedang memotong balok kayu atau memasang tripleks.

Sebelumnya, Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengaku sudah menginstruksikan Satpol PP untuk menertibkan bangunan liar yang kembali muncul di kolong tol seberang RPTRA Kalijodo.

Bangunan liar di kawasan tersebut pernah ditertibkan pada 2016.

Djarot mengatakan, bangunan liar itu tidak boleh dibiarkan terlalu lama. Dia tidak ingin bangunan liar itu semakin banyak karena dibiarkan terlalu lama.

Oleh karena itu, dia tegas menginstruksikan Satpol PP untuk melakukan pembongkaran.

"Setelah kami bongkar, kalau perlu dikasih pagar. Diamanin pakai pagar lalu ditanami begitu ya. Di Jakarta ini tidak boleh ada lahan kosong dibiarkan lama. Kalau begitu nanti ditempati," ujar Djarot.

Kompas TV Pemberdayaan Preman - Berkas KOMPAS
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Megapolitan
Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Megapolitan
Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi 'Start' dan Ragu-ragu

Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi "Start" dan Ragu-ragu

Megapolitan
Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Megapolitan
Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Megapolitan
Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Megapolitan
Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Megapolitan
Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com