Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berdampingan 45 Tahun, Gereja dan Masjid Ini Saling Menjaga Toleransi

Kompas.com - 05/06/2017, 16:37 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Lebih dari 45 tahun, Gereja GMIST Mahanaim dan Masjid Al Muqarrabien di Jakarta Utara sudah saling berdampingan. Rumah ibadah yang terletak di Jalan Enggano, Tanjung Priok, Jakarta Utara ini tetap menjaga keberagaman serta toleransi beragama sampai saat ini.

Kedua rumah ibadah ini hanya dipisahkan sebuah tembok dengan panjang sekitar 6-7 meter dan tinggi tembok sekitar 2 meter. Dengan tinggi pembatas tembok tersebut, antar jemaat gereja dan jamaah masjid bisa saling bercengkrama.

Namun, sebenarnya pembatas tersebut hanya berada di halaman saja. Jika dilihat lebih detail, antar bangunan gereja dan masjid terdapat sebuah ruang sempit yang cukup panjang. Ruang ini tak dibangun pembatas.

Lalu bagaimana kerukunan serta toleransi antar pengurus gereja dan masjid tersebut masih bisa terjaga hingga saat ini?

Masjid Al Muqarrabien di Jakarta Utara, Senin (5/6/2017)Kompas.com/David Oliver Purba Masjid Al Muqarrabien di Jakarta Utara, Senin (5/6/2017)
Pengurus Masjid Al Muqarrabien, M Akbar mengatakan, selama puluhan tahun berdampingan, tak pernah ada gesekan antar jemaat gereja dan jamaah masjid. Umat muslim atau kristen di kawasan itu, lanjut Akbar saling menghormati agama serta cara ibadah masing-masing.

"Kami sudah berdampingan kurang lebih 45 tahun. Kami ikuti ajaran kami yaitu islam, lakum dinukum waliyadin. Islam punya toleransi yang tinggi," ujar Akbar saat ditemui Kompas.com di Masjid Al Muqarrabien, Senin (5/6/2017).

Akbar menyampaikan, menjaga situasi tetap kondusif memang bukan perkara mudah. Baik pihak masjid maupun gereja memang harus tanggap ketika ada isu miring soal agama. Ia menceritakan beberapa tahun lalu ketika ada isu SARA, situasi di kawasan itu memang sempat memanas.

Namun, dengan segera kedua pihak memberikan pengertian kepada masyarakat. Akhirnya isu tersebut bisa diredam.

Akbar menjelaskan toleransi yang terjadi saat ini tak terlepas dari pesan ayahnya yang juga merupakan pendiri masjid, Abdul Azis Hali. Ayahnya, kata Akbar berpesan agar toleransi beragama tetap terus dijaga dan terus diturunkan ke generasi selanjutnya.

Dari sisi kegiatan, pengurus masjid juga memperbolehkan jemaat gereja untuk memarkirkan kendaraannya jika di lahan parkir gereja tak bisa lagi menampung kendaraan.

"Ada kegiatan saling bantu. Jika di dalam lahan untuk tempat parkir penuh, mereka boleh parkir di pekarangan masjid, tidak ada larangan," ujar Akbar.

Ibu Akbar, Aisyiah menceritakan bahwa untuk menjaga kerukunan, saat masih hidup ayah Akbar meminta agar tidak ada khotbah berbau politik di masjid itu.

"Almarhum minta jangan ada politik-politk di masjid. Ini bukan masjid politik," ujar Aisyiah.

Baca: Menabur Benih-benih Toleransi

Gereja GMIST Mahanaim  di Jakarta Utara, Senin (5/6/2017)Kompas.com/David Oliver Purba Gereja GMIST Mahanaim di Jakarta Utara, Senin (5/6/2017)
Merry Dauhan Wakil Sekretaris Gereja Mahanaim mengatakan, toleransi beragama memang sudah ditanamkan sejak lama oleh pengurus gereja kepada jemaat. Meski tak pernah melakukan dialog langsung dengan pengurus Masjid Al Muqarrabien, dari internal gereja telah ditanamkan bahwa hidup berdampingan dengan pemeluk agama lain harus saling menghormati.

Halaman:


Terkini Lainnya

Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Kemalingan, TV, Alat Podcast dan Dokumen Penting Raib Dicuri

Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Kemalingan, TV, Alat Podcast dan Dokumen Penting Raib Dicuri

Megapolitan
KPU Gelar Sayembara Maskot dan 'Jingle' Pilkada DKI 2024 Khusus Warga Jakarta

KPU Gelar Sayembara Maskot dan "Jingle" Pilkada DKI 2024 Khusus Warga Jakarta

Megapolitan
Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Megapolitan
Korban Kecelakaan Mobil di Sawangan Depok Alami Memar hingga Patah Tulang

Korban Kecelakaan Mobil di Sawangan Depok Alami Memar hingga Patah Tulang

Megapolitan
Diduga Alami 'Microsleep', Pengemudi Jazz Hantam Mobil Innova di Sawangan Depok

Diduga Alami "Microsleep", Pengemudi Jazz Hantam Mobil Innova di Sawangan Depok

Megapolitan
Pekan Ini, Pemprov DKI Bakal Surati Kemendagri untuk Nonaktifkan NIK 92.432 Warga Jakarta

Pekan Ini, Pemprov DKI Bakal Surati Kemendagri untuk Nonaktifkan NIK 92.432 Warga Jakarta

Megapolitan
Lebaran 2024 Usai, Fahira Idris: Semoga Energi Kebaikan Bisa Kita Rawat dan Tingkatkan

Lebaran 2024 Usai, Fahira Idris: Semoga Energi Kebaikan Bisa Kita Rawat dan Tingkatkan

Megapolitan
H+6 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Masih Dipadati Pemudik yang Baru Mau Pulang Kampung

H+6 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Masih Dipadati Pemudik yang Baru Mau Pulang Kampung

Megapolitan
Dirawat di Panti Sosial, Lansia M Masih Melantur Diperkosa oleh Ponsel

Dirawat di Panti Sosial, Lansia M Masih Melantur Diperkosa oleh Ponsel

Megapolitan
Dua Korban Tewas Kecelakaan Tol Cikampek Km 58 Asal Depok Dimakamkan di Ciamis

Dua Korban Tewas Kecelakaan Tol Cikampek Km 58 Asal Depok Dimakamkan di Ciamis

Megapolitan
Lansia yang Mengaku Diperkosa Ponsel Diduga Punya Masalah Kejiwaan

Lansia yang Mengaku Diperkosa Ponsel Diduga Punya Masalah Kejiwaan

Megapolitan
Pakai Mobil Dinas ke Puncak, Pejabat Dishub DKI Disanksi Tak Dapat Tunjangan 2 Bulan

Pakai Mobil Dinas ke Puncak, Pejabat Dishub DKI Disanksi Tak Dapat Tunjangan 2 Bulan

Megapolitan
98.432 Pemudik Sudah Kembali ke Jakarta Naik Kereta Api via Stasiun Pasar Senen

98.432 Pemudik Sudah Kembali ke Jakarta Naik Kereta Api via Stasiun Pasar Senen

Megapolitan
Dishub DKI: 80 Persen Pemudik Sudah Pulang, Lalu Lintas Jakarta Mulai Padat

Dishub DKI: 80 Persen Pemudik Sudah Pulang, Lalu Lintas Jakarta Mulai Padat

Megapolitan
Wanita di Jaksel Sempat Cekcok dengan Kekasih Sebelum Gantung Diri

Wanita di Jaksel Sempat Cekcok dengan Kekasih Sebelum Gantung Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com