Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Surat untuk Ahok dan Dukungan yang Terus Mengalir...

Kompas.com - 07/06/2017, 07:40 WIB
Jessi Carina

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Berbagai aktivitas dikerjakan Basuki Tjahaja Purnama selama ditahan di rumah tahanan Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok. Salah satu aktivitasnya adalah membaca dan membalas surat-surat dari para pendukungnya.

Adapun sebuah surat balasan dari Basuki atau Ahok untuk Allegra Freya, anak berusia 12 tahun, menjadi viral.

Dalam suratnya, Ahok mendoakan Allegra dan menyampaikan bahwa dia baik-baik saja. Keasilan surat dari Ahok untuk Allegra itu dipastikan oleh adik Ahok, Fifi Letty Indra.

Surat dari Allegra hanya satu dari ratusan surat yang dikirimkan untuk Ahok tiap harinya.

"Ratusan yang masuk setiap hari, banyak banget. Ada yang kirim buku-buku, kartu kecil, dan lain-lain," ujar Fifi kepada, Kompas.com, Selasa (6/6/2017).

(baca: Ini Isi Surat Allegra dan Balasan Ahok yang Viral di Media Sosial)

Sebisa mungkin, Ahok membalas surat-surat dari pendukungnya. Fifi mengatakan biasanya surat yang akan dibalas adalah yang memberi amplop balasan dan menuliskan alamat lengkap.

Surat-surat dari pendukung akan disampaikan kepada Ahok saat keluarga berkunjung ke rutan. Fifi mengatakan, surat-surat itu membuat Ahok tetap sibuk meski sudah tidak bekerja di Balai Kota DKI Jakarta.

Saat di Balai Kota, Ahok sibuk dengan tumpukan disposisi. Namun di dalam tahanan, Ahok disibukkan dengan tumpukan surat.

"Pak Ahok jadi sibuk kayak kerja di Balai Kota, tiap hari periksa berkas disposisi. Jadi ini di penjara baca surat, balas surat, sudah tiap hari kayak kerja," ujar Fifi.

Fifi bersyukur karena surat-surat itu membuat Ahok tetap bisa berbuat baik meski berada di dalam tahanan.

"Tuhan baik, jadi Bapak punya kegiatan positif. Orang happy terima balasan (surat)," ujar Fifi.

Fifi pun berterima kasih kepada masyarakat yang sudah mengirim surat untuk Ahok. Dia juga meminta maaf jika Ahok tidak bisa membalas surat satu per satu.

"Terima kasih ya buat semua yang sudah kirim surat. Mohon maaf kalau belum terima balasan karena Bapak tulis tangan sendiri dan surat yang masuk ratusan tiap hari," ujar Fifi.

(baca: Ini Isi Surat Allegra dan Balasan Ahok yang Viral di Media Sosial)

Instagram/Wimberlinawan Surat Ahok dan Allegra.

Akan dibuat buku

Fifi mengatakan ada rencana untuk mengumpulkan surat-surat itu dan menerbitkannya dalam bentuk buku. Fifi mengungkapkan sudah mulai menyeleksi surat yang akan dimuat.

"Rencananya kami mau terbitkan buku soal surat-surat ini. Saya dan Pak Teguh (pengacara Ahok) lagi seleksi beberapa surat," ujar Fifi.

Pengacara Ahok yang lainnya, I Wayan Sudirta, mengatakan kumpulan surat itu harus didokumentasikan agar tidak tercecer. Terkait buku, Wayan mengatakan ada juga seorang publik figur yang meminta izin untuk menulis biografi Ahok.

"Surat-surat ini memang harus diarsipkan," ujar Wayan.

Dukungan terus mengalir

Dalam suratnya, Allegra menyebut Ahok bagaikan sebuah lilin yang membakar dirinya sendiri demi memberi cahaya bagi orang lain. Wayan menilai surat Allegra dan pendukung lainnya merupakan bentuk dukungan tanpa henti kepada Ahok.

"Ini adalah momentum bagaimana seseorang yang sudah dinyatakan bersalah, tetapi malah menerima simpati yang luar biasa," ujar Wayan.

Wayan mengatakan dukungan untuk Ahok seolah menunjukkan ketidakpercayaan atas vonis hakim dalam kasus penodaan agama. Wayan berharap para pendukung Ahok tetap berperan dalam menjaga Bhineka Tunggal Ika meski kecewa.

(baca: Alasan Ahok Batal Banding yang Bikin Keluarga Terharu)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

Megapolitan
Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com