JAKARTA, KOMPAS.com - Davidson Tantono (30), korban perampokan dan penembakan di SPBU Daan Mogot, dikenal sebagai pribadi yang ramah dan pendiam semasa hidupnya.
"Pak David, baik orangnya, orangnya juga ramah. Saya sudah bekerja dua tahun di perusahaan koperasinya yang ada di Green Garden, Jakarta Barat. Dari awal buka saya bekerja di Koperasi Mitra Makmur Mandiri," kata salah satu karyawan Davidson, Yoda, saat ditemui di Ruang Emerald, Rumah Duka Heaven, Pluit, Jakarta Utara, Sabtu (10/6/2017).
(Baca juga: Jenazah Korban Perampokan di SPBU Daan Mogot Dikremasi 12 Juni )
Terkait peristiwa perampokan yang berujung mau tersebut, Yoda mengatakan bahwa bosnya itu berencana langsung pulang ke rumah setelah mengambil uang Rp 350 juta dan tidak kembali ke kantor.
"Itu posisinya dia sudah pulang pas dia bawa duitnya. Ini kejadian yang sangat membuat terpukul bagi keluarga dan banyak karyawan pak David," ujar dia.
(Baca juga: Polisi Sebut Ban Mobil Korban Perampokan di SPBU seperti Disobek)
Yoda kemudian meminta agar polisi segera menangkap pelaku perampokan dan pembunuhan terhadap Davidson. Ia meminta pelaku segera dihukum seberat-beratnya.
"Kalau mau uang yang dibawa, tinggal bawa saja, tetapi jangan merenggut nyawanya dengan menembak begitu. Ini saya enggak habis pikir. Semua karyawannya pastinya kehilangan banget," ujar dia.