Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa RS Khusus Kanker dan Jantung Perlu Dibangun di Jakarta?

Kompas.com - 12/06/2017, 06:53 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kematian Julia Perez menjadi satu dari sekian kasus kematian akibat kanker serviks di Jakarta.

Sebelum meninggal, artis yang dikenal dengan nama Jupe ini pernah menagih realisasi pembangunan Rumah Sakit Sumber Waras sebagai rumah sakit khusus kanker dan jantung kepada Basuki Tjahaja Purnama yang saat itu masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Terkait rencana pembangunan RS Sumber Waras, Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Koesmedi menyampaikan alasan pentingnya rumah sakit khusus kanker dan jantung didirikan di Jakarta.

Menurut dia, kebanyakan penderita kanker tidak bisa ditangani dengan cepat karena banyaknya antrean dan kurangnya kamar.

"Seharusnya mereka dioperasi sekarang, tetapi baru bisa dioperasi satu tahun kemudian. Kalau mundur waktu hingga satu tahun berarti sudah berkembang (kankernya) dong," ujar Koesmedi kepada Kompas.com, Minggu (12/6/2017).

(Baca juga: Pemprov DKI Berencana Bangun RS Sumber Waras Tanpa Gunakan APBD)

Berdasarkan data milik Dinas Kesehatan DKI Jakarta, penderita kanker yang ingin menjalani penindakan dengan radioterapi di RS Kanker Dharmais harus menunggu antrean hingga 1 bulan.

Untuk melakukan operasi, penderita kanker harus mengantre sekitar 3 bulan di RS Kanker Dharmais dan 2 bulan di RSCM.

Sementara itu, pasien yang ingin melakukan operasi jantung bawaan harus menunggu waktu 12 hingga 18 bulan di RS Harapan Kita.

Pasien yang ingin melakukan katerisasi jantung menunggu 2 minggu, sedangkan, waktu tunggu operasi jantung bagi orang dewasa adalah 6-9 bulan di RS Harapan Kita dan 1-2 bulan di RSUD Tarakan.

(Baca juga: Djarot: Pembangunan Rumah Sakit Kanker di Sumber Waras Segera Dilanjutkan)

Koesmedi mengatakan, fakta itu menunjukan bahwa warga DKI Jakarta membutuhkan rumah sakit khusus kanker dan jantung dengan ketersediaan ranjang yang banyak.

Hal ini akan diwujudkan dengan pembangunan RS Sumber Waras. Ahok dulu mengatakan, RS Sumber Waras akan dilengkapi dengan 2.000 ranjang dan apartemen di atasnya.

Anggaran yang dibutuhkan untuk membangun semua itu sekitar Rp 3,5 triliun. "Itu bukan sekadar kemauan Pak Ahok saja, tetapi memang kebutuhan Jakarta seperti itu," ujar Koesmedi.

Rencana pembangunan RS Sumber Waras

Namun, hingga saat ini pembangunan RS Sumber Waras belum juga terlaksana. Rencana pembangunan rumah sakit itu sempat terhalang adanya temuan BPK.

Pemprov DKI Jakarta dinilai melakukan kelebihan bayar terhadap lahan di sana hingga menimbulkan kerugian negara sebesar Rp 191 miliar.

Meski demikian, KPK telah menyatakan tidak menemukan adanya tindak pidana dalam kasus pembelian lahan milik RS Sumber Waras, Jakarta Barat, oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta ini.

Koesmedi mengatakan, saat ini Pemprov DKI menyiapkan tim pembangunan RS Sumber Waras. "Timnya belum dibentuk, kalau tim sudah ada baru kita bisa bergerak," ujar Koesmedi.

(Baca juga: Bagaimana Kelanjutan Rencana Pembangunan RS Sumber Waras? )

Ia mengatakan, saat ini sedang dibuat berita acaranya. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) DKI Jakarta Tuty Kusumawati mengatakan timnya sedang disiapkan. "Sedang disiapkan timnya," ujar Tuty.

Untuk anggaran yang digunakan, kata Koesmedi, ada dua kemungkinan. Pembangunan RS Sumber Waras bisa menggunakan dana APBD DKI 2018 atau dibangun oleh BUMN.

"BUMN itu kan diberikan kesempatan untuk investasi yah ke pemda pemda untuk bisa membangun bisnisnya," ujar Koesmedi.

Dengan cara itu, Koesmedi mengatakan, dana APBD bisa digunakan untuk hal lain terlebih dahulu.

Setelah rumah sakit beroperasi, pendapatan yang diterima bisa digunakan untuk menyicil biaya pembangunan itu.

"Kalau kurang baru ditambahi sama APBD. APBD bisa digunakan untuk yang lain dulu," kata Koesmedi.

Kompas TV Seperti apa penyebab, gejala, dan penanganan kanker serviks?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com