Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Keluarga Joni-Isa, Tidur, Mandi, dan Nyuci di Sebuah Gang Sempit

Kompas.com - 14/06/2017, 17:22 WIB
Sherly Puspita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemandangan tak biasa terlihat ketika memasuki sebuah gang sempit di jalan Gedong Panjang Raya, Tambora, Jakarta Barat.

Tak seperti layaknya gang yang digunakan sebagai kawasan perlintasan pejalan kaki dan kendaraan, gang ini justru digunakan oleh pasangan suami istri, Joni (55) dan Isa (30) sebagai tempat tinggal.

Pasangan suami istri beserta tiga orang anaknya ini tak memiliki atap rumah sebagai pelindung kala teriknya matahari dan dinginnya hujan.

"Ya mereka cuma tinggal begini. Cuma numpang atap orang yang dibangun di atas gang ini," ujar kerabat dekat Joni dan Isa, Roy saat ditemui di Tambora, Jakarta Barat, Rabu (14/6/2017).

Roy menjelaskan, Joni dan Isa memang tak dapat menjelaskan kisah hidupnya secara runtut seperti orang kebanyakan.

"Istrinya (Isa) itu rada kurang (gangguan mental) tapi enggak parah, suaminya (Joni) ya begitu itu enggak mau kalau disuruh jelasin," ujarnya.

Baca: Cerita Penerima Bedah Rumah Saat Kembali Berkumpul Bersama Keluarga

Kompas.com/Sherly Puspita Putri bungsu Joni dan Isa yang ditidurkan di sebuah kasur bekas, Rabu (13/6/2017).
Roy mengaku telah mengenal Joni sejak kecil. Meskipun bukan saudara Joni, Roy mengaku sangat peduli terhadap keluarga Joni.

"Mereka udah lama tinggal di gang ini. Tidurnya ya pake kasur bekas itu aja. Itu anak yang paling kecil baru lahir. Saya sering nengokin karena udah kayak saudara," sebutnya.

Pantauan Kompas.com kondisi tempat tinggal keluarga Joni sangat tidak layak. Tumpukan-tumpukan sampah mengelilingi sebuah kasur tua tempat anak bungsu Joni ditidurkan. Bau tak sedap pun tercium begitu memasuki gang tempat keluarga Joni tinggal.

"Mereka mandi di sini, nyuci di sini, semua di sini, jadi ya memang bau. Tapi gang ini masih bisa buat lewat kok. Mereka mau minggir kalau ada yang mau lewat," kata Roy.

Kompas TV Seorang Nenek Hidup Memprihatinkan di Usia Senja
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Megapolitan
Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Megapolitan
Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari 'Basement' Toko Bingkai 'Saudara Frame' Mampang

Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari "Basement" Toko Bingkai "Saudara Frame" Mampang

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Megapolitan
Pemadaman Kebakaran 'Saudara Frame' Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Pemadaman Kebakaran "Saudara Frame" Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Megapolitan
Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran 'Saudara Frame' di Mampang Berhasil Dievakuasi

Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran "Saudara Frame" di Mampang Berhasil Dievakuasi

Megapolitan
Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Megapolitan
Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering 'Video Call'

Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering "Video Call"

Megapolitan
7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Megapolitan
Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Megapolitan
Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Megapolitan
Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Megapolitan
Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong atas Dugaan Penistaan Agama

Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com