JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) DKI Jakarta Tuty Kusumawati mengatakan, semua program di bidang transportasi yang diusulkan gubernur dan wakil gubernur terpilih DKI Jakarta Anies Baswedan-Sandiaga Uno telah sesuai dengan program yang direncanakan Pemprov DKI Jakarta pada 2018.
Hal tersebut diketahui setelah Bappeda melakukan rapat bersama tim sinkronisasi Anies-Sandi pada Selasa (13/6/2017) kemarin.
"Iya seluruh program-program transportasi (Anies-Sandi) sudah sinkron," ujar Tuty melalui pesan singkat kepada Kompas.com, Rabu (14/6/2017).
Baca: Mengapa Perlu Ada Dewan Pakar dan Tim Sinkronisasi Anies-Sandi?
Salah satu pembahasan soal transportasi yakni langkah untuk mengatasi kemacetan. Tuty menuturkan, ada 13 langkah yang dimiliki Anies-Sandi untuk mengatasi kemacetan. Langkah-langkah tersebut sudah sinkron dengan rencana program Pemprov DKI Jakarta.
"Dari 13 langkah pengendalian macet, itu sudah sinkron. Dia mau ERP (electronic road pricing), kami juga mau ada ERP. Integrasi moda ya kami juga ada, mau park and ride kami juga punya park and ride," kata dia.
Dari 13 langkah mengatasi kemacetan milik Anies-Sandi, lanjut Tuty, ada satu yang menjadi kewenangan pemerintah pusat. Pemprov DKI Jakarta akan berkoordinasi dengan pemerintah pusat.
"Hanya ada satu itu yang kewenangannya dari pemerintah pusat. Itulah nanti kami bahas, JORR (Jakarta Outer Ring Road) kan pemerintah pusat," ucap Tuty.
Baca: Anies-Sandi Yakin Programnya Terealisasi Mulai 2018
Adapun ke-13 langkah Anies-Sandi untuk mengatasi kemacetan yakni sebagai berikut:
1. Peningkatan pelayanan angkutan umum (OK-OTRIP)
2. Sekolah pengemudi angkutan umum
3. Bekerja sama dengan PT KAI menata kawasan di sekitar stasiun
4. Penataan dan pembinaan pengemudi angkutan umum dan ojek untuk aspek keselamatan
5. Penyediaan fasilitas park & ride yang tersebar luas