JAKARTA, KOMPAS.com - Joni (55), warga Tomang, Jakarta Barat tak memiliki uang yang cukup untuk menyewakan tempat tinggal yang layak untuk istri dan ketiga orang anaknya.
Joni dan keluarganya harus rela tinggal di sebuah gang sempit di daerah Tomang, Jakarta Barat. Joni bekerja sebagai ojek sepeda dan hanya memiliki penghasilan Rp 10.000 hingga Rp 15.000 setiap harinya.
"Bayangin aja Rp 10 sampai Rp 15 ribu dia dapet duitnya. Buat makan aja susah, apalagi buat sewa rumah," ujar kerabat Joni, Roy saat ditemui di Tomang, Jakarta Barat, Rabu (14/6/2017).
Roy menambahkan, istri Joni saat ini tak dapat bekerja untuk membantu sahabatnya itu mencari tanbahan penghasilan.
"Istrinya itu kan agak kurang (waras). Nyuci, masak sampe ngurusin anak aja dikerjain sama si Joni. Istrinya enggak bisa kalau disuruh kerja juga," sebutnya.
Roy mengatakan, sebenarnya pihak Kelurahan Tomang sudah berkali-kali meminta keluarga Joni untuk pindah ke rumah kontrakan, namun sampai saat ini pihak Kelurahan tak juga menunjukkan rumah kontrakan mana yang bisa ditempati keluarga Joni.
"Jadi ya mereka masih bertahan di sini. Buat mandi aja mereka harus beli air, 3 tangki harganya Rp 10.000. Kalau di rumah kan enak ada air," kata dia.
Baca: Cerita Isa Melahirkan Hanya Beralaskan Kardus di Sebuah Gang Sempit
Ia berharap pihak kelurahan segera merealisasikan rencana pemberian bantuan untuk keluarga Joni.
"Mereka ini kan warga asli sini, punya KTP sini. Kan aneh kalau gak dibantu. Kasian kalau anak-anaknya sakit apalagi mereka butuh sekolah juga," tutupnya.