Sebab, Joni yang hanya bekerja sebagai tukang ojek sepeda itu mengaku tak memiliki cukup uang untuk menyewakan tempat tinggal yang layak bagi istri dan ketiga anaknya.
Hal ini diperparah dengan kondisi Isa yang kurang waras sehingga tidak dapat bekerja untuk membantu perekonomian keluarga.
"Istrinya itu kan agak kurang (waras). Nyuci, masak, sampai ngurusin anak saja dikerjain sama si Joni. Istrinya enggak bisa kalau disuruh kerja juga," ujar Roy.
Ia mengatakan, sebenarnya pihak Kelurahan Tomang sudah berkali-kali meminta keluarga Joni untuk pindah ke rumah kontrakan.
Namun, sampai saat ini pihak kelurahan tak juga menunjukkan rumah kontrakan mana yang bisa ditempati keluarga Joni.
"Jadi ya mereka masih bertahan di sini. Buat mandi saja mereka harus beli air, 3 tangki harganya Rp 10.000. Kalau di rumah kan enak ada air," kata Roy.
Hingga kini, Joni, Isa, dan ketiga buah hatinya itu masih bertahan hidup di gang sempit yang mereka sebut sebagai "rumah". Kendati demikian, mereka tetap mendamba kehidupan yang lebih baik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.