JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat memiliki sejumlah program yang akan diselesaikan hingga akhir masa jabatannya pada Oktober 2017.
Yang pertama, yakni membentuk pasukan pink sebagai pengelola ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA) dan mengkaji peraturan daerah (perda) tentang RPTRA tersebut.
"Kajian akademis untuk RPTRA sebagai suatu landasan untuk pengelolaan RPTRA ke depan dalam bentuk raperda itu kami selesaikan," ujar Djarot di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Kamis (15/6/2017).
Selain itu, Djarot juga akan menyelesaikan pembahasan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD-P) 2017 dan rancangan APBD 2018.
Tak hanya itu, ada pula proyek-proyek fisik yang akan diselesaikan Djarot. Djarot akan segera menyelesaikan pembangunan Jakgrosir di Pasar Induk Kramatjati untuk menjaga stabilisasi harga bahan pangan.
Baca: Djarot: Dulu Ada Pak Ahok Enak Membaginya
Pembangunan beberapa rusunawa juga akan dirampungkan pada 2017. Sesuai target, ada 24 tower rusunawa yang selesai dibangun hingga Desember 2017.
"Kemudian revitalisasi Taman Ismail Marzuki itu juga kami kebut selesai," kata Djarot.
Selain itu, Djarot juga akan menyelesaikan dua pembangunan di kawasan RPTRA Kalijodo.
Pertama, kolong Tol Sedyatmo yang baru ditertibkan pada Rabu (14/6/2017) kemarin akan dibangun taman dan tempat parkir. Kedua, Djarot akan membangun masjid di sana.
"Kami masih punya utang untuk pembangunan Masjid Al Mubarokah yang dulu di Kalijodo. Kami sudah janji pada pengelolanya untuk kami pindah di Taman Kodok, Insya Allah selesai pada bulan Oktober," ucapnya.
Baca: Djarot: Kerja Kami Harus Maksimal sampai Oktober
Sementara itu, Djarot juga menyebut ada beberapa program yang tidak bisa selesai hingga masa akhir jabatannya. Salah satunya yakni light rail transit (LRT).
"Yang masih belum bisa kami tuntaskan terus terang saja LRT. LRT itu 2018 tentunya sudah selesai, sekarang progresnya sudah 25 persen," kata Djarot.
Selain itu, proyek lainnya yang tidak bisa diselesaikan pada pada 2017 yang pembangunan venue untuk Asian Games 2018.
Meskipun begitu, Djarot menyebut progres pembangunan venue untuk Asian Games itu melebihi target yang ditentukan pada saat ini, baik pembangunan Velodrome maupun Equistrian.
Adapun Djarot menjadi gubernur definitif untuk menggantikan Ahok yang mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta pasca-putusan pengadilan yang menyatakan ia bersalah dalam kasus dugaan penodaan agama.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.