Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluarga Joni-Isa Akan Jalani Pemeriksaan Kesehatan

Kompas.com - 15/06/2017, 21:31 WIB
Anggita Muslimah Maulidya Prahara Senja

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Keluarga Joni-Isa yang sebelumnya tinggal di gang sempit di Jalan Gedong Panjang, kini sudah berada di Rumah Aman Kementrian Sosial (Kemensos) Bambu Apus.

“Tahap awal kita akan melakukan pemeriksaan secara medis. Karena kita kan enggak tahu kondisi kesehatannya (keluarga Joni-Isa) seperti apa,” ujar Kepala Panti Sosial Marsudi Putra (PSMP) Handayani Jakarta, Neneng Heryani, saat ditemui di Rumah Aman Kemensos Bambu Apus, Jakarta Timur, Kamis (15/6/2017).

Ia melanjutkan, salah satu hal yang terpenting adalah kondisi anak-anak dan orangtua. Pantauan Kompas.com Isa (30) bersama ketiga anaknya tiba pada pukul 17.00 WIB. Sementara, suaminya, Joni (55) menyusul pada pukul 17.30 WIB.

Baca: Keluarga Joni-Isa Kini Berada di Rumah Aman Kemensos

Setelah itu, mereka diberi kesempatan untuk makan terlebih dahulu. Lalu, keluarga Joni pun dibawa untuk membersihkan diri atau mandi.

“Setelah itu tim assessment kita akan mengadakan asseament awal. Untuk mengetahui sejauh mana kondisi mereka. Apakah akan ada trauma di anak dan lainnya,” kata Neneng.

Assesment pertama dilakukan langsung setelah keluarga Joni-Isa siap, dalam artian sudah membersihkan diri.

Kata Neneng, hasilnya pun akan langsung keluar malam ini. Usai mendapatkan hasil assessment tersebut, Neneng menjelaskan akan menentukan metode dan teknik untuk melakukan terapi untuk pemulihan.

Baca: Alasan Joni Tinggal Bersama Keluarganya di Gang Sempit

Assessment tersebut dilakukan tidak hanya satu kali, melainkan beberapa kali. Sementara, untuk metode atau pendekatan yang akan dilakukan tim yang disiapkan Neneng ini bertujuan untuk mengungkap permasalahan yang ada dalam diri Joni-Isa beserta anak-anaknya.

Neneng juga menjelaskan, Jumat (16/6/2017) besok, anak bungsu pasangan Joni-Isa akan dibawa ke rumah sakit untuk pemeriksaan lebih lanjut tentang kesehatannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com