Menurut Erik, toleransi antarumat beragama harus terus dijaga, terlebih di kala situasi politik yang sempat memanas beberapa waktu lalu.
Meski politik identitas bergejolak di Jakarta dan beberapa daerah lain ikut terpengaruh, Erik bersyukur karena gejolak yang sama tidak terjadi di lingkungannya.
"Kami dari pengurus masjid tidak ikut Aksi Bela Islam yang kemarin diadakan. Tidak perlu, menurut kami. Dan kondisi di sini juga aman-aman saja, karena kuncinya saling menghargai dan menghormati," tutur Erik.
Budaya saling menghargai dan menghormati ini merupakan warisan para pendahulu di Masjid Jami Kalipasir.
Bahkan, dari segi bangunan, nampak dengan jelas akulturasi budaya antara agama Islam dengan budaya Tionghoa, yang kini dijadikan cagar budaya dan tetap dipertahankan.
Keunikan Masjid Jami Kalipasir, kata Erik, adalah menara masjid yang mirip dengan pagoda di Tiongkok.
Tidak jauh dari menara, juga ada hiasan lain di kubah masjid yang bentuknya menyerupai ornamen atap bangunan di vihara.
"Empat pilar di dalam masjid juga kami pertahankan, ini belum pernah diganti atau diperbaiki, makanya kelihatan retak-retaknya. Kami topang tiap pilar dengan penyangga besi," ujar Erik.
(Baca juga: Binar Toleransi di Mata Anak-anak Peserta Tur Wisata 5 Rumah Ibadah)
Ia menyampaikan, para pengurus saat ini menyusun kembali catatan sejarah masjid yang terdapat beberapa poin revisi.
Dari catatan sementara, tertera bangunan masjid didirikan oleh Tumenggung Pamit Wijaya dari kerajaan Kahuripan Bogor pada 11 Agustus 1615.
Kepengurusan masjid berikutnya diteruskan pada keturunan Tumenggung Pamit Wijaya, mulai dari anak, cucu, dan keturunan-keturunan setelahnya.
Selain bangunannya, area makam di depan masjid juga mengandung nilai sejarah karena terdapat makam para tokoh dan warga sekitar dari zaman masjid dibangun dulu, termasuk pejabat-pejabat terdahulu di Kabupaten Tangerang (sebelum pemekaran dan muncul Kota Tangerang). Ada sekitar ratusan makam di area depan masjid tersebut.
(Baca juga: Setiap Ramadhan, Pohon Kurma di Masjid Al-Barkah Bekasi Selalu Berbuah)