Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiap Tanggal 17, Seluruh Kantor Pos Terima Pengiriman Buku Gratis

Kompas.com - 17/06/2017, 15:01 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Mulai Sabtu (17/6/2017), PT Pos Indonesia memberlakukan pengiriman buku gratis ke seluruh daerah di Indonesia.

Seperti janji presiden Joko Widodo kepada para penggiat literasi, tiap tanggal 17 setiap bulannya dimulai hari ini, akan digratiskan pengiriman buku ke pelosok Indonesia menggunakan PT Pos Indonesia.

Manajer Pelayanan PT Pos Indonesia Wilayah Jakarta Pusat Evi DM Simamora mengatakan, aturan itu berlaku di seluruh kantor pos yang ada di Indonesia.

Ia menjelaskan, selain menggratiskan pengiriman, packaging buku-buku juga bisa dilakukan di pos tanpa dipungut biaya.

"Nah kantor pos menyediakan juga kalau mau packing boleh di kantor pos. Jadi bukan hanya kantor pos besar tapi di seluruh kantor pos kecil sekalipun bisa menerima kiriman nol rupiah, gratis," ujar Evi di Kantor PT Pos Indonesia, Jakarta Pusat, Sabtu.

Ia mengatakan, PT Pos Indonesia tidak membatasi berapa banyak buku yang akan dikirim.

(baca: Jokowi Tepati Janji, Setiap Tanggal 17 Gratis Kirim Buku di Kantor Pos)

Namun, ada batasan berat untuk satu pack nya yaitu seberat 10 kilogram. Untuk lama pengiriman, Evi mengatakan tergantung dari ketersediaan transportasi di wilayah tersebut.

Jika tidak ada transportasi langsung ke sebuah wilayah, maka biasanya waktu akan ditambahkan sehari untuk melakukan transit.

Seluruh buku tetap akan dikirimkan menggunakan transportasi yang digunakan PT Pos Indonesia dalam pengirimannya ke wilayah Indonesia.

Jika tanggal 17 jatuh pada hari Minggu atau tanggal merah, pengiriman gratis akan dilayani sebelum tanggal tersebut.

Evi mengatakan,belum ada batasan waktu kapan kebijakan tersebut akan berakhir. "Pengiriman sampai kapan, belum ada batasan. Instruksi presiden masih dijalankan," ujar Evi.

(baca: Minat Baca Masyarakat Terhalang Sulitnya Distribusi Buku Berkualitas)

Kompas TV Ngabuburit Sambil Menyusun Buku 3 Dimensi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Keluarga Pemilik Toko Bingkai 'Saudara Frame' yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Keluarga Pemilik Toko Bingkai "Saudara Frame" yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Megapolitan
 Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Megapolitan
Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Satu Keluarga atau Bukan

Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Satu Keluarga atau Bukan

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama KontraS Tuntut Kemerdekaan Palestina

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama KontraS Tuntut Kemerdekaan Palestina

Megapolitan
Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Megapolitan
Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran 'Saudara Frame'

Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran "Saudara Frame"

Megapolitan
Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Megapolitan
Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Megapolitan
Identitas 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Belum Diketahui

Identitas 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Belum Diketahui

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Megapolitan
144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

Megapolitan
Kawal Aksi di Sekitar Gedung MK, 2.713 Aparat Gabungan Dikerahkan

Kawal Aksi di Sekitar Gedung MK, 2.713 Aparat Gabungan Dikerahkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com