Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Pengguna Go-Jek soal Modus Pencurian Saldo Go-Pay

Kompas.com - 18/06/2017, 14:17 WIB
Sherly Puspita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemilik akun Facebook Uno Kartika membagikan pengalaman tak menyenangkannya mengenai modus baru pencurian saldo layanan pembayaran online yang disediakan ojek berbasis aplikasi, Go-Jek.

Uno bercerita, pada Sabtu (17/6/2017), ia menerima pesan singkat berisi kode verifikasi aplikasi Go-Jek di ponselnya.

Saat itu, Uno tak menaruh curiga karena ia pernah menerima kode serupa sebelumnya. "Saya enggak kepikiran kalau kode dikirimkan berarti ada aktivitas di akun Go-Jek saya. Maklum baru bangun tidur, jadi belum terlalu ngeh," ujar Uno seperti dikutip Kompas.com, Minggu (18/6/2017).

Sesaat kemudian, Uno menerima panggilan telepon dari nomor tak dikenal. Penelepon itu kemudian meminta kode verifikasi tersebut kepadanya.

"Orang itu bilang dia salah memasukkan nomor saya ke Go-Jek karena nomor saya dan dia hampir mirip. Makanya kode verifikasi itu masuknya ke nomor saya," ujar dia. 

Penelepon itu terus memaksa untuk meminta kode verifikasi tersebut dengan dalih tak akan bisa mengambil parsel jika tidak mendapatkan kode verifikasi tersebut.

Hal tersebut sempat membuat Uno curiga. "Saya sudah curiga, makanya saya bilang enggak terima SMS-nya dan saya cari dulu. Nanti saya telpon lagi," ujar Uno.

Ia kemudian mencari tahu mengenai modus penipuan seperti ini melalui internet. Namun, ia tak juga menemukan informasi terkait.

(Baca juga: Viral, Curhat Pengemudi Ojek "Online" yang Akunnya Ditangguhkan)

Tak lama berselang, nomor tak dikenal tadi kembali menelpon Uno. "Saya sebenarnya sempat ragu untuk mengangkat dan kembali melihat SMS yang sebenarnya sudah ada pesan, 'Jangan berikan kode ini kepada orang lain'," kata dia.

Namun, akhirnya Uno memutuskan untuk mengangkat telepon tersebut dan menanyakan detail masalah penelepon sehingga harus mendapatkan kode verifikasi tersebut.

Uno mengatakan, si penelepon mengaku sebagai pengemudi Go-Jek yang tak dapat mengambil parsel jika tak memiliki kode verifikasi tersebut dengan nada bicara memaksa tetapi juga memelas. Uno yang iba hatinya akhirnya memberikan kode verifikasi tersebut.

"Telpon ditutup dan saya langsung masuk ke aplikasi Go-Jek. Benar saja, saldo Go-Pay saya langsung 0. Padahal semalam baru diisi," ujarnya.

Uno pun baru menyadari bahwa dirinya baru saja terjebak dalam modus penipuan tersebut. "Nyesek. Bukan karna saldo Go-Pay-nya lenyap, tetapi karena kesal, sudah tahu itu penipuan, sudah curiga banget, tapi tetep saja kejebak," kata dia.

Menanggapi hal ini, Humas PT Go- Jek Indonesia Rindu Ragilia meminta kepada semua pelanggannya untuk selalu mengecek kebenaran info yang mengatasnamakan Go-Jek.

"Kode verifikasi yg diberikan Go-Jek adalah untuk login ke akun Go-Jek. Kode verifikasi ini bersifat unik dan hanya untuk satu kali login dari satu akun yang terdaftar," ujarnya ketika dihubungi Kompas.com, Minggu (18/6/2017).

(Baca juga: PT Go-Jek Bakal Ganti Ponsel Konsumen yang Diduga Dibawa Kabur Pengemudi)

Ia juga meminta pelanggan untuk tidak memberikan kode verifikasi tersebut kepada orang lain dengan alasan apa pun. Pihak Go-Jek, menurut dia, sudah mengingatkan pengguna untuk waspada.

"Semua pengguna juga sudah diperingatkan untuk waspada melalui channel komunikasi kita seperti email blast dan lain-lain," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com