JAKARTA, KOMPAS.com - Para pengguna layanan ojek online Go-Jek dalam beberapa hari ini mendapatkan pesan singkat dan telepon guna yang ditengarai bertujuan untuk merebut akun Go-Jek pengguna tersebut.
Akun @InsideErick mengunggah kicauannya beserta screenshot pesan yang diterimanya di Twitter.
Dia mengimbau kepada netizen pengguna Go-Jek untuk tidak mengindahkan pesan yang meminta kode verifikasi pembayaran Go-Jek.
"Jangan percaya SMS seperti ini, ini upaya untuk merebut akun Go-Jek, wong nggak mesan Go-Jek dan nggak kenal tetiba nelpon dan SMS," tulisnya pada Minggu (18/6/2017).
Jangan percaya SMS seperti ini, ini upaya untuk merebut akun Go-Jek, wong nggak mesan Go-Jek dan nggak kenal tetiba nelpon dan SMS pic.twitter.com/OGmfL6HeGe
— E is For Erick (@InsideErick) June 19, 2017
Ia kemudian melanjutkan kicauannya dengan menjelaskan modus orang yang mengaku pengemudi Go-Jek tersebut dalam usahanya merebut akun Go-Jek miliknya.
"Mulanya ia menelpon, diangkat, suaranya dibuat agak lemah, mengaku sopir driver Go-Jek, meminta kode verifikasi akun, langsung dimatikan," jelasnya.
Baca: Cerita Pengguna Go-Jek soal Modus Pencurian Saldo Go-Pay
Menanggapi hal tersebut, Humas PT Go-Jek Indonesia Rindu Ragillia mengimbau bagi semua pelanggan Go-Jek untuk selalu mengecek kebenaran info yang mengatasnamakan Go-Jek.
"Kode verifikasi yang diberikan GO-JEK adalah untuk login ke akun GO-JEK. Kode verifikasi ini bersifat unik dan hanya untuk satu kali login dari satu akun yang terdaftar," ujar Rindu kepada Kompas.com, Senin (19/6/2017).
Oleh sebab itu, dia juga mengimbau agar para pelanggan untuk tidak memberikan kode verifikasi tersebut kepada orang lain dengan alasan apapun dan agar terus waspada terhadap semua tindakan penipuan yang mengatasnamakan Go-Jek.