Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polres Tanjung Priok Gagalkan Penyelundupan Ratusan Satwa Liar

Kompas.com - 21/06/2017, 05:56 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com- Selama sepekan, Polres Pelabuhan Tanjung Priok menggagalkan pengiriman ilegal ratusan satwa dari Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Pada Jumat (16/6/2017) pekan lalu, 279 reptil jenis ular tak bersetifikat asal Manokwari diamankan petugas di Pelabuhan Tanjung Priok.

Modusnya, ratusan satwa itu dimasukan ke dalam sejumlah kardus berukuran besar dan tas gendong oleh tersangka bernisial IR.

Namun, saat memasuki mesin pemindai x-ray, petugas mencurigai adanya benda berbentuk hewan di dalam kedua wadah itu.

Petugas kemudian memeriksa kardus dan tas tersebut dan menemukan ratusan reptil tak bersetifikat yang hendak diselundupkan.

Baca: Tren Koleksi Satwa Langka yang Berujung Pidana...

Sebanyak 279 ekor jenis reptil itu terdiri dari spesies ular Green Tree Python Condro  20 ekor,  Mono Pohon 96 ekor, Python Patola 5 ekor, Python Gol Albert 4 ekor, Mono Tanah atau Aspera  89 ekor, Pensil 11 ekor, dan Eagle atau Derik  9 ekor.

Spesies Biawak Papua atau Varanus Jobiensis itu ada sebanyak 2 ekor. Sementara untuk spesiesnya kadal berbagai jenis sebanyak 43 ekor, antara lain Kadal Panama 9 ekor, Kadal Duri 33 ekor, dan Kadal Hijau 1 ekor.

Polres Pelabuhan Tanjung Priok berkoordinasi dengan Karantina dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) DKI Jakarta untuk mengevaluasi seluruh hewan tersebut.

"Sebanyak 279 satwa liar tanpa dokumen dan sertifikat itu diketahui berasal dari Papua dan dibawa KM penumpang Dobonsolo," ujar Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok, AKBP Roberthus Yohanes De Deo Tresna Eka Trimana, Selasa (20/6/2017).

Baca: Satwa Langka Diselundupkan ke Luar Negeri Menggunakan Tas Sekolah

Lalu pada Minggu pekan lalu, di area pintu transit Terminal Tanjung Priok, petugas kembali mengamankan 49 satwa dilindungi. Satwa-satwa itu hendak dijual ke Kota Bandung. Satwa itu didatangkan dari Papua Barat.

"Ketika pemeriksaan akan berakhir kedapatan seorang yang bukan penumpang KM Ciremai berada di pintu transit, mengambil dua karton barang dari petugas keamanan KM Ciremai. Petugas saat itu mencurigainya, yang ternyata benar kardus tersebut berisi satwa dilindungi tidak lengkapi dokumen resmi. Pria ini inisial JS (30)," ujar Roberthus.

Seluruh satwa yang diamankan akan dibawa ke pusat penyelamatan satwa di Kawasan Tegal Alur.

Kompas TV Perburuan Satwa Dilindungi di Sumatera Meningkat
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sayur Mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya Hingga Sarjana

Sayur Mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya Hingga Sarjana

Megapolitan
Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Warga DKI Yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Warga DKI Yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Megapolitan
Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Megapolitan
Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Megapolitan
Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Megapolitan
Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Megapolitan
Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari 'Basement' Toko Bingkai 'Saudara Frame' Mampang

Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari "Basement" Toko Bingkai "Saudara Frame" Mampang

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Megapolitan
Pemadaman Kebakaran 'Saudara Frame' Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Pemadaman Kebakaran "Saudara Frame" Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Megapolitan
Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran 'Saudara Frame' di Mampang Berhasil Dievakuasi

Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran "Saudara Frame" di Mampang Berhasil Dievakuasi

Megapolitan
Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Megapolitan
Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering 'Video Call'

Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering "Video Call"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com