JAKARTA, KOMPAS.com - Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan komplotan perampok terhadap Davidson Tantono selalu urunan untuk membiayai aksinya. Hal tersebut diketahui berdasarkan hasil pemeriksaan pelaku yang sudah dibekuk.
"Jadi, bisa juga untuk jalan itu urunan. Berapa untuk sewa mobil, bisa urunan," ujar Argo, di Mapolda Metro Jaya, Rabu (21/62017).
Argo menuturkan, jika kawanan perampok itu berhasil melakukan aksinya, maka uang hasil kejahatan terlebih dulu digunakan untuk mengembalikan uang urunan.
"Setelah uang yang dirampok itu sudah berhasil, nanti dikeluarkan dulu untuk sewa-sewa semua . (Dibayarkan semua) untuk sewa hotel, mobil, nanti keuntungan baru dibagi," ujar Argo.
(baca: 7 Perampok di SPBU Daan Mogot Ditangkap, Polisi Duga Ada Pelaku Lain)
Dalam kasus perampokan terhadap Davidson, polisi sudah meringkus tujuh orang tersangka, yakni DTK, TP, M, RCL, NZR, IR, dan SF.
Adapun IR dan SF tewas ditembak lantaran melawan saat ditangkap. Polisi menduga masih ada pelaku lain yang terlibat dalam perampokan sadis tersebut.
Untuk itu, tim dari Subdit Resmob dan Ranmor Polda Metro Jaya masih di lapangan untuk melakukan pengejaran. Kasus perampokan di SPBU Daan Mogot, Cengkareng, Jakarta Barat, terjadi pada 9 Juni 2017.
Perampokan itu menewaskan Davidson Tantono. Pelaku menggasak uang tunai sekitar Rp 350 juta yang baru diambil Davidson dari bank.
(baca: Kapten Perampok di SPBU Daan Mogot Ditangkap Bersama Kekasihnya)