Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Zanette Hadir sebagai Saksi dalam Sidang Perampokan Pulomas

Kompas.com - 22/06/2017, 14:32 WIB
Anggita Muslimah Maulidya Prahara Senja

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com -Sidang kasus perampokan di Pulomas, Jakarta Timur kembali digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Kamis (22/6/2017).

Dalam persidangan kali ini Jaksa Penuntut Umum (JPU) menghadirkan salah satu korban selamat dari perampokan di Pulomas, yaitu Zanette Kalila Azaria (13).

Remaja yang akrab disapa Anet ini hadir sebagai saksi. Ia datang ditemani oleh ibunya dan dibantu penerjemah untuk menyampaikan kesaksiannya.

"Jadi saudari Zanette menjelaskan pada saat itu saksi korban ada di lantai 2 sedang menggambar. Kemudian dihampiri Yus Pane sambil menodongkan senjata," ujar Ketua Majelis Hakim, Gede Aryawan dalam persidangan di Gedung Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Kamis (22/6/2017).

Baca: Perampok Pulomas Didakwa dengan Pasal Berlapis

Aryawan melanjutkan, Zanette juga mengaku dia dibawa bersama Santi ke kamar mandi di bawah, dimasukkan ke dalam kamar mandi, dan dikunci dari luar. Sebanyak 11 orang tertahan di kamar mandi saat itu.

"Korban bertahan dengan meminum dari air shower, closet dan bergantian jongkok juga berdiri. Akhirnya satu demi satu lemas dan terjatuh," kata Aryawan.

Selain itu, korban bisa mengetahui nama-nama terdakwa dan mengenali foto-foto terdakwa yang ada di BAP.

Anet juga mengaku di rumahnya ada CCTV. Penyekapan di kamar mandi itu disebut mulai pukul 12.00 siang hingga keesokan pagi.

Baca: Korban Selamat Perampokan di Pulomas Berhalusinasi dan Takut ke Kamar Mandi

Namun, dari ketiga terdakwa membantah masalah waktu penyekapan. Yus Pane dan dua terdakwa lainnya mengaku penyekapan kurang lebih pukul 15.00 WIB.

Saat persidangan, Anet dengan terdakwa tidak dipertemukan, karena menjaga agar tidak ada traumatik pada Anet. Usai Anet memberikan kesaksian dan meninggalkan ruangan, barulah para terdakwa bergantian masuk ke ruang sidang.

Adapun sidang berikutnya akan dilanjutkan dua pekan mendatang, usai Hari Raya Idul Fitri.

Kompas TV 3 Tersangka Perampokan Dituntut Hukuman Mati
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Megapolitan
Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Megapolitan
Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Megapolitan
Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Megapolitan
Selain ke Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Selain ke Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Keluarga Pemilik Toko Bingkai 'Saudara Frame' yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Keluarga Pemilik Toko Bingkai "Saudara Frame" yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Megapolitan
 Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Megapolitan
Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Satu Keluarga atau Bukan

Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Satu Keluarga atau Bukan

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Megapolitan
Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com