Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jakarta Ditinggal Mudik, Bagaimana Nasib Ojek Daring?

Kompas.com - 25/06/2017, 16:39 WIB
Haris Prahara

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Libur Idul Fitri 2017 cukup panjang karena pemerintah menambah jatah cuti bersama. Berbondong-bondong penduduk ibu kota mudik ke kampung halaman masing-masing. 
 
Lantas, bagaimana nasib layanan ojek daring (online) yang sehari-hari banyak digunakan warga Jakarta untuk menunjang mobilitas?
 
Public Relation Manager Go-jek Indonesia Rindu Ragilia mengatakan, pihaknya optimistis bahwa layanan Go-jek tak akan terlalu berpengaruh saat musim mudik ini.
 
"Walaupun di Jakarta atau kota besar lain banyak masyarakat yang mudik, tetapi kami yakin kebutuhan mereka amat beragam dan bisa dipenuhi dengan berbagai layanan kami," ujar Rindu kepada Kompas.com, Rabu (21/6/2017).
 
Layanan yang diyakini akan banyak digunakan masyarakat yang tak mudik antara lain Go-Food untuk memesan makanan.
 
"Selain itu, mereka (warga yang tak mudik) yang sedang tidak ingin menyetir sendiri juga akan memanfaatkan layanan Go-Ride atau Go-Car," ujarnya.
 
Ojek daring pun bagai tak mengenal kata libur. Mereka setiap saat dapat melayani kebutuhan konsumen, meskipun di hari raya Lebaran. "Berbagai layanan kami ini akan tetap aktif untuk membantu konsumen memenuhi kebutuhannya selama libur Lebaran," imbuh Rindu.
 
Lebih lanjut, ia mengatakan, pihaknya turut menyesuaikan layanan bagi pemudik yang merayakan momen Lebaran ini. Sebagai contoh, Go-jek menyediakan menu khusus oleh-oleh di Go-Food untuk membantu pemudik membeli makanan khas lokal sebagai buah tangan.
 
Layanan ojek daring lainnya, Uber, turut menyesuaikan layanannya saat libur Lebaran.
 
"Kami melihat bahwa permintaan dan ketersediaan tumpangan akan mengikuti dinamika warga baik dari sisi penumpang maupun mitra pengemudi, seperti libur Lebaran ini," ujar Head of Communication Uber Indonesia Dian Safitri.
 
Harga dinamis
 
Menurut Dian, salah satu aspek layanan yang ditawarkan Uber saat masa liburan ini adalah sistem harga dinamis. Dengan sistem itu, Uber Indonesia dapat membantu mitra Uber menghadirkan layanan secara efisien. 
 
"Mereka (pengemudi) akan tahu dimana permintaan yang sedang meningkat untuk mendapatkan penghasilan yang setimpal," ujarnya.
 
Sementara itu, Grab Indonesia juga menyiapkan strategi saat masa liburan ini. Marketing Director Grab Indonesia Mediko Azwar mengatakan, pihaknya berusaha menjaga ketersediaan pengemudi di Jakarta saat libur Lebaran.
 
"Itu dilakukan untuk memberikan pelayanan kepada penumpang pada libur Lebaran terutama pada daerah-daerah wisata," ujarnya.
 
Peningkatan jumlah penumpang umumnya terjadi di kota besar luar Jakarta, antara lain Bandung, Surabaya, Yogyakarta, Medan, dan Makassar.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sudah 1,5 Tahun Kompolnas dan Polisi Belum 'Update' Kasus Kematian Akseyna

Sudah 1,5 Tahun Kompolnas dan Polisi Belum "Update" Kasus Kematian Akseyna

Megapolitan
Ucap Syukur Nelayan Kamal Muara kala Rumahnya Direnovasi Pemprov DKI

Ucap Syukur Nelayan Kamal Muara kala Rumahnya Direnovasi Pemprov DKI

Megapolitan
Rekonstruksi Kasus Penembakan Ditunda sampai Gathan Saleh Sehat

Rekonstruksi Kasus Penembakan Ditunda sampai Gathan Saleh Sehat

Megapolitan
Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Megapolitan
Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Megapolitan
Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Megapolitan
Singgung 'Legal Standing' MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Singgung "Legal Standing" MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Megapolitan
Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Megapolitan
Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Megapolitan
Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Megapolitan
Oknum Anggota TNI Pengeroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus Bukan Personel Kodam Jaya

Oknum Anggota TNI Pengeroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus Bukan Personel Kodam Jaya

Megapolitan
Polisi: Sopir Truk Ugal-ugalan di GT Halim Bicara Melantur

Polisi: Sopir Truk Ugal-ugalan di GT Halim Bicara Melantur

Megapolitan
Kronologi 4 Warga Sipil Dianiaya Oknum TNI di Depan Mapolres Jakpus, Bermula Pemalakan Ibu Tentara

Kronologi 4 Warga Sipil Dianiaya Oknum TNI di Depan Mapolres Jakpus, Bermula Pemalakan Ibu Tentara

Megapolitan
Polisi Amankan 4 Remaja yang Bawa Senjata Tajam Sambil Bonceng 4 di Bogor

Polisi Amankan 4 Remaja yang Bawa Senjata Tajam Sambil Bonceng 4 di Bogor

Megapolitan
Wacana Sekolah Gratis, Emak-emak di Pasar Minggu Khawatir KJP Dihapus

Wacana Sekolah Gratis, Emak-emak di Pasar Minggu Khawatir KJP Dihapus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com