Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ultah ke-51, Ahok Dipuji soal Penanggulangan Banjir dari BNPB

Kompas.com - 29/06/2017, 12:50 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho turut mengucapkan selamat ulang tahun ke-51 kepada mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) melalui akun Twitter-nya, Kamis (29/6/2017).

Dalam akunnya, @Sutopo_BNPB, dia memuji kinerja Ahok dalam membenahi Waduk Pluit dan Sungai Ciliwung.

"#HBDAhok51 Selamat ultah ke 51 Pak Ahok. Ini salah satu karyamu membenahi Ciliwung dan Waduj Pluit dengan lebih baik," tulis Sutopo disertai foto udara Waduk Pluit dan Sungai Ciliwung.

Sutopo mengatakan, foto yang diunggahnya di Twitter merupakan penampakan dari citra satelit yang menunjukkan perubahan sebelum dan setelah normalisasi Waduk Pluit dan Sungai Ciliwung oleh Pemprov DKI Jakarta.

"Waduk Pluit yang sebelumnya dangkal dan penuh permukiman kumuh, saat ini sudah dikeruk dan ditata kembali sehingga volume tampungan banjir di Waduk Pluit meningkat dan mengurangi banjir di kawasan sekitar Pluit," ujar Sutopo melalui pesan singkat kepada Kompas.com.

(baca: Ulang Tahun ke-51, Ahok Jadi Trending Topic di Twitter)

Hal yang sama juga terjadi di Sungai Ciliwung. Sebelum dinormalisasi, kata Sutopo, lebar sungai hanya sekitar 10 meter dan dangkal. Hal tersebut memudahkan terjadinya banjir.

Setelah dinormalisasi, lebar sungai menjadi 20-30 meter dan mengurangi volume banjir.

Sutopo menuturkan, normalisasi tersebut merupakan kinerja Pemprov DKI Jakarta di bawah kepemimpinan Joko Widodo saat masih menjabat sebagai gubernur DKI Jakarta dan dilanjutkan oleh Ahok.

"Selama Pak Jokowi-Pak Ahok jadi gubernur dan wagub, kemudian dilanjutkan Pak Ahok dan Pak Djarot sebagai gubernur dan wagub DKI, memang sudah banyak capaian dalam pengendalian banjir Jakarta," kata dia.

(baca: Video Ucapan Ultah untuk Ahok, dari Kalijodo, Hongkong, hingga Amerika)

Sutopo juga mencontohkan kinerja Ahok lainnya dalam menangani sungai di daerah Gunung Sahari, Jakarta Pusat.

Dia menjelaskan, sungai yang mulanya kotor dan berwarna hitam kini berubah menjadi jernih.

Sutopo mengaku memahami perubahan sungai di Jakarta karena telah menekuninya sejak 1994 hingga saat ini.

"Sampah di sungai juga tertangani dengan baik selama pemerintahan Ahok. Sungai-sungai bebas dari sampah," tutur Sutopo.

Dia berharap kinerja Ahok itu dapat terus dilanjutkan oleh pemerintahan selanjutnya di DKI Jakarta.

Jika tidak, Sutopo menyebut banjir di Jakarta akan kembali meningkat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Megapolitan
Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Megapolitan
Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Megapolitan
Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Megapolitan
Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Megapolitan
Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Megapolitan
Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Megapolitan
Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Megapolitan
Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Megapolitan
Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Megapolitan
Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Megapolitan
Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com