Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Harus Mengisi Liburan ke Museum Nasional?

Kompas.com - 30/06/2017, 11:35 WIB
Abba Gabrillin

Penulis

(Baca: Penumpang Transjakarta Saat Lebaran Ini Naik Dibanding Tahun Lalu)

Yang tidak kalah menarik adalah koleksi emas dan keramik.

Kepala Seksi Promosi Museum Nasional Oting Rudy Hidayat mengatakan, koleksi bertema ini menjadi salah satu magnet dan dan daya tarik pengunjung.

"Banyak pengunjung yang merasa kagum, orang zaman dulu ternyata sudah bisa membuat benda-benda seindah itu. Apalagi logam emas itu melambangkan kemegahan dan kemakmuran," ujar Oting saat ditemui di Museum Nasional, Kamis (30/6/2017).

Sebagian besar koleksi emas dan logam mulia tersebut berasal dari kerajaan-kerajaan yang tersebar di Nusantara.

Perolehannya pun terbilang tidak mudah. Menurut Oting, ada koleksi yang memang ditemukan melalui upaya penggalian situs sejarah.

Sebagian koleksi juga berasal dari hadiah yang disumbangkan kepada museum. Namun, ada juga koleksi yang dikembalikan oleh pemerintah kolonial Belanda. Barang-barang tersebut biasanya merupakan hasil ekspedisi militer terhadap kerajaan di Indonesia.

Salah satunya adalah perang Puputan di Bali, saat Kerajaan Buleleng melawan pasukan kolonial Belanda.

Beberapa senjata lapis emas milik Kerajaan Buleleng saat ini menjadi koleksi museum.

"Ketika kerajaan tertentu kalah perang, barangnya yang paling berharga biasanya diserahkan ke pihak Belanda, sebagai tanda kerajaan itu takluk oleh yang memenangkan peperangan," kata Oting.

(Baca: Cerita Mereka yang Baru Bisa Mudik Meski Lebaran Sudah Lewat...)

Mengapa harus ke museum? Peribahasa "tak kenal maka tak sayang" mungkin tepat bagi Anda yang belum pernah mengunjungi Museum Nasional.

Oting mengatakan, karena budaya Indonesia terlalu kaya, maka museum adalah miniatur yang dapa merepresentasikan budaya Indonesia.

Selain menjadi sumber informasi, menurut Oting, koleksi museum dari berbagai periode waktu tak jarang menjadi sumber inspirasi para pelaku di bidang industri kreatif.

Tak hanya itu, menurut Oting, dalam peradaban yang semakin maju, catatan sejarah yang tersusun rapi di museum akan menjadi suatu identitas bangsa.

Untuk itu, tidak ada salahnya menjadikan museum sebagai salah satu destinasi untuk mengisi liburan.

"Tidak mungkin kita bisa mencintai sesuatu kalau tidak lebih dulu melalui tahapan mengenal dan mengetahui," kata Oting.

Kompas TV Art Jog Ajak Masyarakat Umum Menikmati Karya Seni
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com