Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Penusukan Polisi di Masjid Falatehan Dekat Mabes Polri

Kompas.com - 01/07/2017, 08:03 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Aksi teror kembali menimpa Kepolisian, Jumat (30/6/2017). Hanya berjarak 200 meter dari Markas Besar Polri, dua anggota polisi yang sedang menunaikan ibadah di Masjid Falatehan ditusuk oleh seorang pria.

"Tiba-tiba kedengaran gaduh-gaduh dari dalam masjid. Ada yang teriak, 'Allahu Akbar, Allahu Akbar'. Jemaah dari dalam langsung kocar-kacir sambil teriak-teriak teroris," kata seorang pengendara ojek online bernama Edo, Jumat malam.

Pada saat kejadian, Edo sedang nongkrong tepat di seberang Masjid Falatehan.

Beberapa saat kemudian, pelaku yang mengenakan kemeja berlengan pendek terlihat keluar masjid. Pelaju berjalan santai ke arah Terminal Blok M di kanan masjid.

(Baca juga Usai Teriak Thoghut, Pelaku Tikam Polisi di Masjid Dekat Mabes Polri)

"Dia tenang. Pas keluar dari masjid, kayak cari mangsa lain," kata Edo.

Setelah pelaku berjalan ke arah terminal, seorang polisi dari dalam masjid keluar mengejarnya. Namun, pelaku malah mendekat dan menghampiri anggota yang siap menembaknya.

Dua tembakan ke udara dilepas untuk memperingatkan pelaku, tetapi pelaku tak mengindahkan.

Polisi pun menembak dada dan kepala korban. Tembakan itu tidak menghentikan langkah pelaku, tetapi akhirnya ia jatuh juga ke aspal sekitar 50 meter dari pagar Terminal Blok M lajur Transjakarta.

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasisto mengatakan, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 19.40 WIB saat sekitar 20 anggota korps brimob selesai menunaikan shalat Isya berjamaah.

"Selesai melakukan salam, tiba-tiba seorang orang tak dikenal melakukan penyerangan dengan pisau ke arah anggota," kata Setyo di lokasi.

Korban serangan itu adalah anggota Resimen 1 Gegana AKP Dede Suhatmi dan anggota Resimen 3 Pelopor Briptu M Syaiful Bakhtiar.

Keduanya ditusuk menggunakan sebilah sangkur merek Cobra di pipi kanan. Sebelum menusuk, pelaku diketahui ikut shalat. Saat menyerang ia juga meneriakkan takbir sambil mengibaskan sangkurnya.

(Baca juga Pelaku Penusukan Pakai Sangkur untuk Lukai Polisi di Blok M)

Anggota polisi yang terluka sempat dibawa ke Rumah Sakit Pusat Pertamina, sebelum dipindah ke RS Polri Kramat Jati.

Polisi menemukan sebuah tas yang diduga milik korban. Tas tersebut diledakkan di depan masjid sekitar pukul 23.42 WIB oleh tim Gegana.

Kompas TV Polri Lakukan Penyelidikan Terkait Penusukan Anggota Polisi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com