Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga Diminta Perbaiki Gambaran Kepulauan Seribu dalam Peta Jakarta

Kompas.com - 03/07/2017, 10:09 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil gubernur terpilih DKI Jakarta Sandiaga Uno menyebut Kepulauan Seribu tidak direpresentasikan dengan baik dalam peta Jakarta.

Dia mengetahui hal tersebut dari anggota tim kerja wisata dan budaya yang merupakan bagian dari tim pengarah Anies Baswedan-Sandi dalam pertemuan di Cheers Residential Graha RSPP, Jakarta Selatan, Minggu (2/7/2017).

"Baru tahu juga saya bahwa selama ini perwakilan dari Pulau Seribu merasa bahwa Pulau Seribu itu tidak direpresentasikan dengan layak," ujar Sandi.

Berdasarkan paparan tim kerja wisata dan budaya, Sandi menyebut luas Kepulauan Seribu 11 kali dari luas wilayah daratan Ibu Kota. Namun, luas yang digambarkan dalam peta Jakarta sangat kecil.

"Di peta yang official dicap, yang dikeluarkan sekarang peta resmi adalah bagian dari Pulau seribu yang sangat kecil. Mereka ingin dikembalikan sesuai dengan skalanya, sesuai dengan besaran dari Kepulauan Seribu," kata Sandi.

Baca: BI Dorong Peningkatan Layanan Perbankan di Kepulauan Seribu

Ketua DPD PKS Kepulauan Seribu Noval Abuzar yang menjadi anggota tim kerja wisata dan budaya memang memaparkan soal kondisi Kepulauan Seribu.

Noval menyebut pulau terluar di Kepulauan Seribu bahkan lebih dekat ke Lampung dibandingkan ke wilayah daratan Jakarta.

Oleh karena itu, Noval menyebut peta Jakarta tidak merepresentasikan kondisi Kepulauan Seribu sebagaimana mestinya.

"Kalau kita gambarkan peta Jakarta, harusnya daratan Jakarta adalah yang paling kecil di pojok kanan, sedangkan lautannya (Kepulauan Seribu) 11 kali (lebih luas)," ujar Noval.

Baca: Sandiaga Ingin Budaya Betawi Laku Dijual di Mancanegara

Noval pun menyebut Kepulauan Seribu menjadi anak tiri dibandingkan wilayah lainnya di Provinsi DKI Jakarta. Dia meminta Sandi mengubah dan membuat peta Jakarta sesuai dengan fakta di lapangan.

"Dalam konteks paradigma pembangunan di Jakarta, Pulau Seribu yang masih dianggap sebagai anak tiri, di petanya pun masih demikian. Jadi kalau nanti dilantik, Bang Sandi tolong bikin peta Jakarta sebagaimana aslinya," ucap Noval.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

Megapolitan
Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com