Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akankah Tradisi "Jumat Keramat" di DKI Dilanjutkan Djarot?

Kompas.com - 07/07/2017, 07:01 WIB
Jessi Carina

Penulis

Kompas TV Jakarta diperkirakan akan dihadapkan dengan masalah pendatang baru yang ingin mengadu nasib di Ibu Kota.

Meski demikian, dia memastikan rotasi jabatan akan dilakukan pada bulan ini.

"Kalau Pak Basuki senangnya kan Jumat. Ini apakah Jumat atau Rabu, saya belum tahu," ujar Agus.

Pejabat eselon II yang akan dirotasi disebut-sebut lebih dari 10 orang, sedangkan pejabat eselon III yang dirotasi sekitar 70 orang dan pejabat eselon IV sekitar 100 orang.

Untuk eselon III dan IV, rotasi dilakukan karena banyak jabatan yang kosong setelah ditinggal PNS yang pensiun.

"Jadi ini bukan perombakan kok, ini mengisi yang pensiun dan rotasi pejabat supaya roda organisasi jalan," ujar Agus.

Pelayanan mulai lambat

Agus menyampaikan, rotasi pejabat satuan kerja perangkat daerah (SKPD) dilakukan bulan ini karena pelayanan di beberapa sektor mulai kurang maksimal.

"Secara umum ini untuk percepatan karena ada yang lambat, misalnya ada anggaraan pengadaan lahan tetapi sampai sekarang enggak ada tanda-tanda. Kemudian layanan perizinan, di PTSP cepat tetapi lama di back office," ujar Agus.

Agus mengatakan, pejabat pada SKPD yang serapannya rendah hingga tengah tahun ini kemungkinan dirotasi. Agus juga menegaskan, rotasi ini bukan karena Djarot Saiful Hidayat naik menjadi Gubernur DKI Jakarta tapi karena kebutuhan untuk meningkatkan kinerja.

"Ini kebutuhan institusi, tidak semata-mata Pak Djarot gubernur lalu diganti. Siapa pun gubernurnya kalau melihat roda pelayanan lambat pasti akan bersikap," ujar Agus.

Selain karena pelayanan yang lambat, alasan lain perombakan PNS DKI bulan ini yakni adanya jabatan yang kosong. Tiap bulan, selalu ada PNS DKI yang pensiun dan meninggalkan jabatannya.

Oleh karena itu, jabatan yang kosong itu harus diisi. Sampai saat ini, bisa dipastikan bahwa tidak ada PNS yang "dihukum" dengan dijadikan staf. Belum diketahui juga apakah pengumuman dan pelantikan pejabat barunya akan dilakukan pada Jumat.

Namun, semua tergantung Djarot yang kini menjadi Gubernur. Akankah Djarot melanjutkan tradisi Jumat Keramat seperti yang dilakukan Ahok?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Perampok Pecah Kaca Mobil Kuras Dompet, iPad hingga iPhone 11 Pro Max

Perampok Pecah Kaca Mobil Kuras Dompet, iPad hingga iPhone 11 Pro Max

Megapolitan
Maling di Sawangan Depok Angkut 2 Motor Lewati Portal Jalan

Maling di Sawangan Depok Angkut 2 Motor Lewati Portal Jalan

Megapolitan
Pedagang Pigura di Jakpus 'Curi Start' Jualan Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Jakpus "Curi Start" Jualan Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Pertanyakan Urgensi Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Ketua DPRD DKI Pertanyakan Urgensi Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Gugatan PDI-P atas KPU ke PTUN Tak Bisa Pengaruhi Hasil Pemilu 2024

Gugatan PDI-P atas KPU ke PTUN Tak Bisa Pengaruhi Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Sempat Mengamuk Saat Dibawa Sudinsos

ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Sempat Mengamuk Saat Dibawa Sudinsos

Megapolitan
Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Kan Belum Dilantik

Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Kan Belum Dilantik

Megapolitan
Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Belum Ada yang Pesan

Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Belum Ada yang Pesan

Megapolitan
Gugatan PDI-P terhadap KPU di PTUN Berlanjut, Sidang Akan Digelar 2 Mei 2024

Gugatan PDI-P terhadap KPU di PTUN Berlanjut, Sidang Akan Digelar 2 Mei 2024

Megapolitan
ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Pakai 'Cutter' juga Lukai Warga Rusun

ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Pakai "Cutter" juga Lukai Warga Rusun

Megapolitan
Ini Tata Cara Lapor Domisili agar NIK Tidak Dinonaktifkan

Ini Tata Cara Lapor Domisili agar NIK Tidak Dinonaktifkan

Megapolitan
Kunjungi Posko Pengaduan Penonaktifan NIK di Petamburan, Warga: Semoga Tidak Molor

Kunjungi Posko Pengaduan Penonaktifan NIK di Petamburan, Warga: Semoga Tidak Molor

Megapolitan
Penyesalan Kekasih Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading, Minta Maaf Tinggalkan Korban Saat Tengah Pendarahan

Penyesalan Kekasih Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading, Minta Maaf Tinggalkan Korban Saat Tengah Pendarahan

Megapolitan
Seorang Pria Peluk Paksa Gibran yang Sedang Berkunjung di Rusun Muara Jakarta Utara

Seorang Pria Peluk Paksa Gibran yang Sedang Berkunjung di Rusun Muara Jakarta Utara

Megapolitan
Warga Bekasi Jadi Korban Pecah Kaca Mobil Saat Sedang Makan Soto di Kemang Pratama

Warga Bekasi Jadi Korban Pecah Kaca Mobil Saat Sedang Makan Soto di Kemang Pratama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com