Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ibunda Italia Ingin Pelaku Lain yang Buron Ditangkap Hidup-hidup

Kompas.com - 10/07/2017, 17:15 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com - Sugiarti (55), ibunda mendiang Italia Chandra Kirana Putri (22), berharap satu pelaku perampok dan pembunuh anaknya yang masih dalam pengejaran dapat segera tertangkap.

Sugiarti juga meminta, jika bisa, pelaku satu lagi itu dapat ditangkap hidup-hidup.

"Mudah-mudahan pelaku yang satu lagi bisa tertangkap. Maunya sih tertangkap hidup-hidup, maunya. Jadi saya bisa tahu, kenapa rumah ini yang dijadikan sasaran," kata Sugiarti kepada pewarta di rumahnya, Senin (10/7/2017) siang.

Adapun satu pelaku yang sudah tertangkap tim gabungan kepolisian sebelumnya adalah Saiful. Saiful ditangkap di daerah Lampung pada Minggu (9/7/2017) siang, namun dia terpaksa ditindak tegas dengan ditembak mati oleh polisi karena melawan serta membahayakan petugas di lapangan ketika hendak ditangkap.

Baca: Penembak Italia Tewas Ditembak Polisi di Lampung

Saiful juga merupakan pelaku yang menembakkan senjata api tepat ke Italia sebelum melarikan diri pada 12 Juni 2017 lalu.

Akibat tembakan dari jarak dekat, Italia meninggal dunia dalam perjalanannya dibawa ke rumah sakit. Sebelumnya, polisi telah menyebar sketsa yang diduga pelaku perampok rumah Italia yang merupakan satu pelaku lagi selain Saiful.

Wajah pelaku yang ini terlihat jelas melalui rekaman kamera CCTV yang terpasang di seberang rumah Italia. Sedangkan Saiful sebelumnya tidak dibuatkan sketsa oleh polisi karena dalam rekaman CCTV dia mengenakan helm sehingga wajahnya terhalang.

Baca: Kapolda Metro Minta Rekan Penembak Italia Segera Menyerahkan Diri

Sugiarti bersama suaminya yang juga ayah Italia, Ferry Chandra (56), berterima kasih atas kerja polisi mengungkap kasus ini dan mengejar pelaku. Mereka berharap, satu pelaku lagi yang masih dalam pengejaran bisa segera tertangkap dan dihukum setimpal dengan perbuatannya.

Kompas TV Penembak Italia Tewas Ditembak Polisi di Lampung
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Megapolitan
Selain Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Selain Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Keluarga Pemilik Toko Bingkai 'Saudara Frame' yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Keluarga Pemilik Toko Bingkai "Saudara Frame" yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Megapolitan
 Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Megapolitan
Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Satu Keluarga atau Bukan

Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Satu Keluarga atau Bukan

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Megapolitan
Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Megapolitan
Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran 'Saudara Frame'

Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran "Saudara Frame"

Megapolitan
Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Megapolitan
Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Megapolitan
Identitas 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Belum Diketahui

Identitas 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Belum Diketahui

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Megapolitan
144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com