Saat Penertiban Bukit Duri, Satpol PP Diminta Tidak "Selfie"

JAKARTA, KOMPAS.com - Wali Kota Jakarta Selatan Tri Kurniadi meminta seluruh jajaran instansi yang terlibat dalam pembongkaran bangunan di Bukit Duri tidak berswafoto ria.

Ia berharap, ratusan anggota satpol PP yang akan melakukan pembongkaran untuk bekerja serius.

"Saya harap kerjakan serius tidak main-main, jangan kebanyakan selfie, saya harap tidak ada selfie-selfie-an saat tugas," kata Tri memimpin apel di halaman dipo PT KAI, Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (11/7/2017).

(Baca juga: Penertiban Bukit Duri Hari Ini, 380 Personel Pengamanan Disiagakan)

Tri juga mengingatkan bahwa medan yang akan dihadapi cukup licin akibat banjir. Selain itu, bangunan-bangunan di bantaran Ciliwung yang akan dibongkar tersebut sebagian besarnya merupakan bangunan semipermanen yang rapuh.

KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG Petugas Satpol PP melalui dua back hoe membongkar bangunan semi permanen yang berada di area bantaran aliran Sungai Ciliwung di RW 01 Bukit Duri, Jakarta Selatan, Selasa (11/7/2017). Setelah bangunan diratakan dengan tanah, Balai Besar Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) akan memulai memasang sheet pile sebagai lanjutan proyek normalisasi Ciliwung.

Setelah itu, Kepala Satpol PP Jakarta Selatan Ujang Harmawan yang mengambil alih komando juga mengingatkan hal yang sama. "Tidak ada selfie ya, khawatir ini di pinggir kali," kata Ujang.

Ia kemudian membagi 673 personel menjadi empat regu. Sebelum pembongkaran dimulai, pihak PLN diminta untuk mematikan arus listrik.

KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG Petugas Satpol PP melalui dua back hoe membongkar bangunan semi permanen yang berada di area bantaran aliran Sungai Ciliwung di RW 01 Bukit Duri, Jakarta Selatan, Selasa (11/7/2017). Setelah bangunan diratakan dengan tanah, Balai Besar Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) akan memulai memasang sheet pile sebagai lanjutan proyek normalisasi Ciliwung.

Pembongkaran kali ini diyakini relatif lebih lancar karena warga sudah pindah bahkan membongkar sendiri bangunannya. Namun, anggota tetap diingatkan untuk memastikan tidak ada orang ketika dibongkar.

"Saya katakan kembali, setelah rumah dikosongkan, pastikan tidak ada orang, jangan sampai orang sedang tidur di lantai dua, digedor jatuh," ucap Ujang.