Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berita Populer Jakarta: DP 0 Persen, Order Go-Food Fiktif, hingga Pengeroyokan Hermansyah

Kompas.com - 13/07/2017, 07:09 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Berita populer dari Jakarta pada Rabu (12/7/2017) seputar realisasi program gubernur terpilih dan wakil gubernur terpilih DKI Jakarta, Anies Baswedan-Sandiaga Uno, yakni kepemilikan rumah dengan DP 0 rupiah.

Kemarin, Sandiaga menyampaikan bahwa program tersebut diperuntukan bagi warga yang memiliki penghasilan Rp 7 juta hingga Rp 10 juta per bulan. Selain itu, tabungan warga pun harus cukup sebelum bisa mengambil program tersebut.

Di samping soal DP 0 rupiah, berita populer dari Jakarta berkaitan dengan nasib Julianto Sudrajat yang mengaku sebagai korban order Go-Food fiktif.

Ada pula berita mengenai penangkapan terhadap pengeroyok ahli telematika Institut Teknologi Bandung, Hermansyah.

Dua pelaku ditangkap di Depok, sedangkan dua pelaku lainnya ditangkap di Bandung. Sementara itu, seorang pelaku lainnya masih dikejar polisi.

Berikut berita populer Jakarta:

1. Sandiaga: DP 0 Rupiah untuk Pendapatan Rp 7 Juta-Rp 10 Juta Per Bulan

Wakil gubernur terpilih DKI Jakarta Sandiaga Uno menyebut, program rumah DP 0 rupiah yang dia gagas bersama gubernur terpilih DKI Jakarta Anies Baswedan untuk masyarakat berpenghasilan antara Rp 7 hingga Rp 10 juta.

Sandiaga menyampaikan pernyataan ini saat ditanya soal solusi bagi warga yang direlokasi ke rumah susun sewa (rusunawa) dan ingin agar unit rusunnya itu berubah menjadi hak milik. Ia ditanya apakah warga dapat memiliki unit rusun melalui program DP 0 rupiah.

"Itu yang mereka harus dipastikan mereka bisa sanggup mencicil. Karena DP 0 rupiah kategorinya untuk pendapatan sekitar Rp 7-Rp 10 juta per bulan. Kalau di bawah itu enggak cocok untuk pola rumah dengan DP 0 rupiah," kata Sandiaga.

Menurut Sandiaga, konsep rusunawa berbeda dengan DP rumah 0 rupiah. Ia juga menyampaikan, untuk mereka yang berpenghasikan di bawah Rp 7 juta, sedang disiapkan skema kepemilikan rumah lain yang memungkinkan.

Selengkapnya: Sandiaga: DP 0 Rupiah untuk Pendapatan Rp 7 Juta-Rp 10 Juta Per Bulan

Baca juga: Selain Penghasilan Rp 7 Juta-Rp 10 Juta, Tabungan Calon Peserta DP 0 Diukur

Baca juga: Kata Sandi, Penghasilan Rp 7 Juta Belum Tentu Bisa Ikut DP 0 Rupiah

Foto korban pesanan Go-Food fiktif, Julianto Sudrajat.Istimewa Foto korban pesanan Go-Food fiktif, Julianto Sudrajat.

2. Nasib Julianto Setelah Jadi Korban Order Go-Food Fiktif dan Dipecat Perusahaan

Julianto Sudrajat mengaku tak hanya menjadi korban teror order Go-Foodoleh seorang wanita bernama Sugiarti.

Menurut Julianto, akibat ulah Sugiarti pula ia kini tak lagi bekerja di bank swasta yang terletak di Matraman, Jakarta Timur.

Julianto menyampaikan, foto KTP-nya disebar oleh Sugiarti di media sosial dengan tuduhan sebagai seorang penipu. Hal itu menyebabkan Julianto dipecat oleh perusahaan tempatnya bekerja.

"Jadi Sugiarti itu nyebarin foto KTP saya, sampai ke Twitter kantor saya. Manajemen kantor langsung merumahkan saya. Jadi PHK-nya bukan karena pesanan Go-Food fiktif," ujar Julianto kepada Kompas.com, Rabu (12/7/2017).

Hingga hari ini, Julianto mengaku belum juga mendapatkan pekerjaan yang baru. Ia juga mengaku telah merugi jutaan rupiah demi membayar tagihan makanan yang diduga dipesan oleh wanita yang sempat menaruh hati terhadapnya tersebut.

Kasus yang viral di media sosial ini telah dilaporkan Julianto ke polisi. Rencananya, polisi akan mempertemukan Julianto dan Sugiarti.

Selengkapnya: Nasib Julianto Setelah Jadi Korban Order Go-Food Fiktif dan Dipecat Perusahaan

Baca juga: Alasan Julianto Yakin Sugiarti adalah Pelaku Teror Order Go-Food

Dua pelaku penganiayaan dan pengeroyokan terhadap pakar IT ITB Hermansyah, Lauren Paliyama (kaus biru) dan Edwin Hitipeuw (kaus kuning) tiba di Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (12/11/2017). Tim gabungan Polresta Depok, Polres Jakarta Timur, dan Polda Metro Jaya menangkap dua dari empat pelaku penganiayaan Hermansyah, di Jalan Raya Sawangan. KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMOKRISTIANTO PURNOMO Dua pelaku penganiayaan dan pengeroyokan terhadap pakar IT ITB Hermansyah, Lauren Paliyama (kaus biru) dan Edwin Hitipeuw (kaus kuning) tiba di Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (12/11/2017). Tim gabungan Polresta Depok, Polres Jakarta Timur, dan Polda Metro Jaya menangkap dua dari empat pelaku penganiayaan Hermansyah, di Jalan Raya Sawangan. KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO
3. Saat Mengeroyok Hermansyah, Pelaku dalam Pengaruh Minuman Keras

Polisi menangkap Laurens Paliyama (31) dan Edwin Hitipeuw (37), terduga pengeroyok pakar telematika, Hermansyah.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, saat mengeroyok Hermansyah, kedua pelaku dalam pengaruh minuman keras.

Setelah mengeroyok Hermansyah, para pelaku melarikan diri ke Bandung. Mereka sebelumnya membuang pisau yang digunakan untuk menyerang Hermansyah.

Selengkapnya: Saat Mengeroyok Hermansyah, Pelaku dalam Pengaruh Minuman Keras

Baca juga: Dua Penyerang Hermansyah Lainnya Tertangkap, Satu Orang Masih Buron

Kompas TV Polisi menangkap dua pelaku pembacokan pakar teknologi informasi ITB, Hermansyah, di Tol Jagorawi.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com