Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baru Dilantik, Wali Kota Jakarta Utara Ingin Langsung "Action"

Kompas.com - 13/07/2017, 14:13 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Husein Murad dilantik menjadi Wali Kota Jakarta Utara oleh Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat, Kamis (13/7/2017).

Setelah dilantik, Husein mengaku tidak perlu beradaptasi dengan wilayah dan penduduk di Jakarta Utara. Husein menyebut dia dan jajarannya di Pemkot Jakarta Utara akan langsung bekerja.

"Enggak ada adaptasi, kami langsung bekerja, langsung action," ujar Husein di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan.

Saat ditanya mengenai program prioritas yang akan dijalankan, Husein menyebut Pemkot Jakarta Utara akan merealisasikan program-program Pemprov DKI Jakarta. Sebab, Jakarta Utara adalah kota administratif yang merupakan pelaksana dari tingkat provinsi.

Husein menuturkan, Pemerintahan Kota Jakarta Utara di bawah kepemimpinannya akan fokus menerapkan 5 tertib yang terdiri dari tertib hunian, tertib lalu lintas, tertib PKL, tertib demo, dan tertib buang sampah.

"Sesuai dengan arahan Pak Gubernur, kami concern kepada 5 tertib. Artinya, 5 tertib itu harus betul-betul bisa implementasi di lapangan," kata dia.

Dalam menjalankan program-program di Jakarta Utara, Husein mengaku akan melakukan pendekatan persuasif kepada warga. Menurut dia, karakter penduduk di Jakarta Utara sama seperti karakter penduduk di wilayah lainnya di DKI Jakarta.

"Sama lah pendekatannya, pokoknya persuasiflah," ucap Husein.

Baca: Ini Alasan Djarot Ganti Wali Kota Jakut dan Bupati Kepulauan Seribu

Husein merupakan satu dari sejumlah pejabat yang dilantik Djarot pada hari ini.

Husein dimutasi dari jabatan sebelumnya yakni Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta. Dia mengantikan posisi Wahyu Haryadi yang kini didemosi menjadi Wakil Kepala Badan Pajak dan Retribusi DKI Jakarta.

Kompas TV Jakarta diperkirakan akan dihadapkan dengan masalah pendatang baru yang ingin mengadu nasib di Ibu Kota.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Keluarga Pemilik Toko Bingkai 'Saudara Frame' yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Keluarga Pemilik Toko Bingkai "Saudara Frame" yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Megapolitan
 Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Megapolitan
Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Satu Keluarga atau Bukan

Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Satu Keluarga atau Bukan

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama KontraS Tuntut Kemerdekaan Palestina

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama KontraS Tuntut Kemerdekaan Palestina

Megapolitan
Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Megapolitan
Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran 'Saudara Frame'

Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran "Saudara Frame"

Megapolitan
Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Megapolitan
Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Megapolitan
Identitas 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Belum Diketahui

Identitas 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Belum Diketahui

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Megapolitan
144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

Megapolitan
Kawal Aksi di Sekitar Gedung MK, 2.713 Aparat Gabungan Dikerahkan

Kawal Aksi di Sekitar Gedung MK, 2.713 Aparat Gabungan Dikerahkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com