Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beda dengan Jakarta, Pilkada Jabar Diyakini Tidak Diwarnai Isu SARA

Kompas.com - 13/07/2017, 19:13 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Ketua DPD Partai Nasdem Jawa Barat Saan Mustopa sangat yakin Pilkada Jawa Barat 2018 tidak akan diwarnai isu terkait suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) seperti pelaksanaan Pilkada DKI Jakarta 2017.

Saan menyampaikan hal itu mengacu pada hasil survei lembaga Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) mengenai Pilkada Jabar 2018.

"DKI dengan Jawa Barat beda. Apa yang terjadi di DKI tidak relevan dengan yang terjadi di Jawa Barat," kata Saan, di Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (13/7/2017).

(baca: SMRC: Pemilih Jabar Tak Terpengaruh Isu Ridwan Kamil Didukung Parpol Pengusung Ahok)

Menurut Saan, ada beberapa faktor yang membuat isu SARA tidak akan mencuat pada Pilkada Jabar 2018, yakni demografi penduduk dan calon yang akan bertarung.

"Kalau di DKI calonnya sangat kontras. Di Jawa Barat tidak ada perbedaan yang mencolok antara calon yang satu dengan yang lain," ujar Saan.

Hasil survei terbaru yang dilakukan SMRC terkait Pilkada Jabar 2018 menempatkan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil di urutan teratas dengan 31,4 persen responden.

(baca: SMRC: Ada Pemilih di Jabar yang Enggan Memilih Calon dari Partai Pendukung Ahok)

Urutan selanjutnya ada wakil gubernur petahana Deddy Mizwar dengan 13,0 persen, dan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi dengan 12,3 persen. Nama-nama lain yang muncul di luar tiga besar diantaranya adalah anggota DPR dari Partai Demokrat Dede Yusuf dengan 8,3 persen; dan Abdullah Gymnastiar atau Aa Gym dengan 7,5 persen.

Direktur Riset SMRC Deni Irvani menyebut pihaknya sempat menanyakan kepada responden mengenai isu-isu negatif terkait SARA yang sempat menyerang para kandidat calon, seperti isu penganut Syiah yang diarahkan kepada Ridwan Kamil, dan perilaku syirik yang diarahkan kepada Dedi Mulyadi.

"Walaupun mereka mendengar tapi pada umumnya mereka tidak percaya," ujar Deni.

Survei SMRC dilakukan pada pertengahan Juni 2017 dengan sampel sebanyak 820 responden yang ditarik dengan metode multistage random sampling. Margin of error dari survei ini sebesar 3,5 persen pada tinglat kepercayaan 95 persen. Survei dibiayai dari dana internal SMRC.

Kompas TV Seberapa Besar Peluang untuk Diusung di Pilkada Jabar 2018?


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com