Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ajay Tewas Dihakimi Massa karena Larikan Motor Pengemudi Ojek "Online"

Kompas.com - 14/07/2017, 15:18 WIB
Anggita Muslimah Maulidya Prahara Senja

Penulis


BEKASI, KOMPAS.com –
Seorang pengemudi ojek online,Arjuna, menjadi korban penganiayaan dan pencurian sepeda motor di Kota Bekasi, Rabu (12/7/2017) dini hari.

Kejadian itu bermula ketika Arjuna dan adiknya, Gagah (21), mengendarai sepeda motor di Jalan Ir H Juanda, Kota Bekasi. Saat itu, Arjuna membonceng ibunya, sedangkan Gagah mengendarai motor yang berbeda.

“Kedua korban sedang perjalanan menuju rumah, tiba-tiba sepeda motornya tersenggol hingga teman dari tersangka pun jatuh,” ujar Kasubag Humas Polres Metro Bekasi Kota, Kompol Erna Ruswing, di Bekasi, Jumat (14/7/2017).

(baca: Pengemudi Ojek "Online" Tabrak Pencuri Ponselnya hingga Terjatuh)

Erna menjelaskan, ada enam orang yang mengendarai sepeda motor dan mengejar Arjuna serta Gagah karena tidak terima temannya disenggol hingga terjatuh. Para pelaku kemudian terlibat cekcok dengan Arjuna dan Gagah hingga terjadi penganiayaan.

Arjuna dan Gagah dikeroyok keenam pelaku, sedangkan ibu mereka menyaksikan di lokasi kejadian. Karena kalah jumlah, Arjuna dan Gagah tidak bisa mencegah saat salah seorang dari keenam pengeroyok membawa sepeda motornya, Susuki Satria FU bernomor polisi B 3094 FJW.

Menurut Erna, Arjuna dan Gagah mengatakan bahwa para pelaku mengeroyok dan membawa motornya lantaran tidak terima disenggol hingga motornya jatuh.

Akibat pengeroyokan itu, Arjuna dan Gagah mengalami luka di bagian bibir dan kepala, serta memar di bagian wajah.

“Lalu korban (Arjuna dan Gagah) pun meminta bantuan kepada rekan sejawat pekerjaannya (pengemudi ojek online) untuk mencari pelaku yang telah membawa motornya,” kata Erna.

(baca: Mesin ATM di Jalan Margonda Nyaris Dibobol Pencuri)

Kemudian rekan-rekan Arjuna dan Gagah menemukan seorang pelaku yang mengeroyok dan membawa lari motor Susuki Satria FU tersebut, yakni Ajay (19), di Kecamatan Tambun, Kabupaten Bekasi.

Mengetahui bahwa Ajay membawa lari motor milik orang lain, massa di sekitar lokasi langsung menghakiminya hingga terluka parah. Nyawa Ajay tidak tertolong dan tewas dalam perjalanan ke RS Polri Kramat Jati

Adapun Arjuna dan Gagah tidak ikut menghakimi Ajay.

Saat ini, polisi telah melakukan olah tempat kejadian pekara, dan melakukan visum terhadap Arjuna serta Gagah. Sementara lima rekan Ajay masih dalam penyelidikan dan terancam dijerat pasal 365 ayat 2 KUHP tentang Pencurian Disertai dengan Kekerasan.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com