JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur terpilih DKI Jakarta, Anies Baswedan, menilai bahwa ketimpangan di Indonesia semakin melebar. Menurut Anies, penyebab meningkatnya ketimpangan adalah kebijakan yang salah diambil pemerintah.
"Di Indonesia ketimpangannya melebar, yang sama hampir terjadi di seluruh negara di dunia. Ketimpangan antar negara menipis, tapi ketimpangan dalam negeri, melebar," ujar Anies, saat menghadiri halalbihalal di DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Jakarta Selatan, Minggu (16/7/2017).
(baca: Soal Toleransi dan Ketimpangan yang Disampaikan Anies kepada Obama)
Dia melanjutkan, ketimpangan adalah masalah serius dan harus segera dicari solusinya.
"Salah satu problem utamanya adalah para pengambil kebijakan gagal membebaskan diri karena kepentingan jangka pendek dan kecil untuk sebuah keputusan jangka panjang," kata Anies.
Anies kemudian menganalogikan ketimpangan seperti halnya pengemudi kendaraan yang mementingkan diri sendiri di perempatan jalan dengan lampu lalu lintas yang tidak berfungsi. Menurut Anies, karena semua mementingkan diri sendiri, maka yang terjadi adalah kemacetan.
Oleh karena itu, Anies menilai pemangku kebijakan harus membuat keputusan dengan mementingkan kepentingan masyarakat.
"Ketika kita bisa melihat sesuatu dari kepentingan semuanya, termasuk kepentingan diri sendiri dan orang lain, maka disebut rasionalitas makro," ujar Anies.
(baca: Anies: Jakarta Pusat Perekonomian, tetapi Juga Pusat Ketimpangan)