Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Aiman Witjaksono
Jurnalis

Jurnalis

Sandiaga Jelang Pelantikannya

Kompas.com - 17/07/2017, 08:56 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorHeru Margianto

Sejarah di Ibukota, terkait Pilkada Jakarta, setidaknya ada dua hal. Pertama, pilkada ibu kota dengan gonjang-ganjing yang paling kentara.

Kedua, ada masa tunggu, setelah pengumuman pemenang Pilkada yang belum pernah ada sebelumnya.

Dari dua hal ini, apa yang dilakukan pemimpin Ibu Kota terpilih jelang pelantikannya?

Saya tergerak untuk mengikuti kegiatannya. Sebab, bukan hanya soal pekerjaan yang bakal dihadapinya, tetapi juga permasalahan sosial dan terbelahnya masyarakat akibat kontestasi Pilkada ibu kota 2017 lalu.

Lari pagi 

Apa yang saya dapatkan?

Ternyata, hobi Wakil Gubernur terpilih Sandiaga Uno bersatu dengan kerjanya. Saya mendapatkan kesempatan yang cukup langka untuk mengetahui fakta ini.

Sebelumnya, saya meminta kepada tim media pasangan Anies-Sandi agar bisa mengikuti kegiatan Sandiaga sejak pagi hari.

Disarankanlah saya pada kegiatan rutin pagi hari. Saya bertanya ke mana Sandi akan lari pagi dan bersama siapakah?

Ternyata Sandiaga selalu berkeliling berpindah-pindah tempat dalam menergetkan lari paginya.

Kali ini kebetulan saya mendapatkan jadwal lari paginya di kawasan Taman Langsat, Jakarta Selatan. Kenapa di Taman Langsat dan kenapa berpindah-pindah tempat?

Pagi itu saya menemuinya. Waktu masih cukup pagi, sekitar pukul 06.00.

Ternyata Pak Wagub terpilih berlari bersama empat orang yang terdiri dari tim dan temannya yang memang sudah terbiasa berlari selama bertahun-tahun. Saya menunggunya di Taman Langsat.

"Kenapa lariny,a di sini dan berpindah–pindah?" tanya saya.

“Saya sengaja berlari untuk mengelilingi aset-aset milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Saya melihat apa yang bisa diperbaiki dan sekaligus bertemu dengan warga. Dari sini saya bisa berkomunikasi sekaligus mendengarkan keluhan, apa yang bisa saya bantu dari warga. Dan uniknya, saya melihat dari mereka yang sudah move on!” terang Sandi.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com