Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Alasan BPN Tidak Terbitkan Sertifikat Lahan untuk Warga Ulujami

Kompas.com - 17/07/2017, 19:54 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Ketua Badan Pertanahan Negara (BPN) Jakarta Selatan Alen Saputra membenarkan pihaknya tidak mengeluarkan sertifikat untuk warga RW 01 Ulujami, Pesanggrahan, yang sudah belasan tahun menempati lahan tersebut.

Alen mengungkapkan, tanah itu sudah terdaftar menjadi milik BNI.

"Sudah sertifikat BNI ya, gimana di atas sertifikat BNI kami terbitkan lagi?" kata Alen, kepada Kompas.com, Senin (17/7/2017).

Alen menjelaskan warga yang berunjuk rasa di Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR) atau BPN Pusat, seharusnya menuntut kepemilikan tanah mereka ke BNI. Dia mengaku pernah memfasilitasi pertemuan warga Ulujami dengan BNI, dan dalam pertemuan itu warga sempat ditawarkan untuk membeli lahan tersebut.

Adapun warga Ulujami juga sudah menempuh jalur hukum hingga tingkat kasasi untuk mendapatkan hak milik atas lahan yang mereka tempati.

"Saya enggak tahu kalau di sidang, tapi belum ada perintah ke kami untuk batalkan itu (sertifikat)," ujar Alen.

(baca: Tak Kunjung Terima Sertifikat, Puluhan Warga Ulujami Mendemo Kementerian ATR/BPN)

Dalam unjuk rasa yang berlangsung di depan Kementerian ATR/BPN Pusat pada Senin siang, warga menuntut sertifikat tanah mereka yang sudah 16 tahun sejak proses ajudikasi, tidak kunjung diterbitkan.

Ponari, seorang warga Ulujami yang diterima perwakilan Kantor Kementerian ATR/BPN menjelaskan ada 386 kepala keluarga yang mengikuti proses ajudikasi sertifikat tanah pada 2001.

Kendati mengurus secara bersamaan, namun pada saat sertifikat diserahkan, hanya 255 warga yang menerimanya.

"131 tidak diberikan dan hingga saat ini belum punya jawaban pasti," kata dia.

Warga menduga ada praktik kongkalikong antara Kantor Pertanahan Jakarta Selatan dengan Bank Negara Indonesia (BNI). BNI diketahui telah mengantongi sertifikat tanah wilayah tersebut sejak 1970.

Kendati demikian, Ponari meyakini, bahwa bank pelat merah itu tidak mengetahui secara pasti di mana letak persis lokasi sertifikat tanah miliknya. Di samping itu, menurut dia, sertifikat tanah yang dimiliki BNI dikeluarkan Kantor BPN Tangerang. Adapun wilayah Ulujami berada di wilayah administratif BPN Jakarta Selatan.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Megapolitan
Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Megapolitan
Cerita Ridwan 'Menyulap' Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Cerita Ridwan "Menyulap" Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Megapolitan
Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Megapolitan
Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Megapolitan
Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Megapolitan
Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Megapolitan
KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

Megapolitan
Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Megapolitan
Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Megapolitan
45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

Megapolitan
Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Megapolitan
Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Megapolitan
TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com