Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Djarot Sebut Minitrans dan Metromini bagai Langit dan Bumi

Kompas.com - 18/07/2017, 15:22 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mencoba bus minitrans yang menjadi pengganti bus sedang seperti metromini di Jakarta. Dari tampak luar, bus minitrans didominasi dengan warna oranye dan putih.

Seperti metromini, kursi di dalam disusun dalam bentuk menghadap ke depan. Bus tersebut juga dilengkapi dengan air conditioner. Interior di dalam tidak jauh berbeda dengan bus-bus transjakarta pada umumnya.

"Nyaman banget ini ya busnya," ujar Djarot saat mencoba bus minitrans di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Selasa (18/7/2017).

Setelah itu, Djarot juga menaiki bus metromini lama yang diparkir di belakang bus minitrans. Saat memasuki metromini bernomor 610 itu, Djarot otomatis membandingkan dengan bus minitrans.

Interior di dalam metromini memang jauh berbeda dengan minitrans. Metromini tidak memiliki AC di dalam bus. Kaca jendela bus metromini selalu dalam kondisi terbuka.

Baca: Minitrans, Metromini Versi Transjakarta

"Waduh, kayak bumi sama langit tahu enggak. Jadi jauh banget ya, kayak (metromini) begini masa dipertahanin?" ujar Djarot.

PT Transjakarta bekerjasama dengan BNI Syariah untuk merevitalisasi 300 bus metromini. Ada sekitar 1.500 bus sedang baik kopaja maupun metromini di Jakarta.

Jumlah kopaja yang sudah direvitalisasi sekitar 328 unit sedangkan jumlah metromini yang baru direvitalisasi ada 300 unit.

Adapun, bus minitrans baru akan beroperasi pada awal Agustus mendatang. Djarot mengatakan revitalisasi angkutan umum yang dilakukan secara bertahap oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan menarik minat pengusaha angkutan.

Sebab, mereka akan mengalami kerugian jika tidak bergabung dengan PT Transjakarta. Mereka akan semakin kekurangan penumpang.

Baca: Ingin Gabung ke Minitrans, Eks Sopir Metromini Harus Ikut Pelatihan

Oleh karena itu, Djarot yakin nantinya bus-bus metromini maupun kopaja akan hilang dengan sendirinya di Jakarta. Mereka akan bergabung dengan PT Transjakarta jika tidak ingin gulung tikar.

"Saya berharap kaya begini paling tidak 2018 sudah habis, sudah hilang dengan sendirinya. Engga usah diajak bertengkar, biar saja, pasti dia akan kalah bersaing," ujar Djarot.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Buka Pendaftaran PPK Pilkada DKI 2024, KPU Butuh 220 Orang untuk TPS di 44 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK Pilkada DKI 2024, KPU Butuh 220 Orang untuk TPS di 44 Kecamatan

Megapolitan
2 Pria Dikepung Warga karena Diduga Transaksi Narkoba, Ternyata Salah Paham

2 Pria Dikepung Warga karena Diduga Transaksi Narkoba, Ternyata Salah Paham

Megapolitan
Hasil Tes Urine Negatif, Anggota Polres Jaktim Dibebaskan Usai Ditangkap dalam Pesta Narkoba

Hasil Tes Urine Negatif, Anggota Polres Jaktim Dibebaskan Usai Ditangkap dalam Pesta Narkoba

Megapolitan
Terungkap, Wanita Hamil Bersimbah Darah di Kelapa Gading Tewas akibat Menggugurkan Janinnya Sendiri

Terungkap, Wanita Hamil Bersimbah Darah di Kelapa Gading Tewas akibat Menggugurkan Janinnya Sendiri

Megapolitan
Ketakutan Pengemudi 'Online' Antar-Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Ketakutan Pengemudi "Online" Antar-Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD Alami Gangguan Air Mati sejak Senin Dini Hari

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD Alami Gangguan Air Mati sejak Senin Dini Hari

Megapolitan
KPU Buka Pendaftaran PPK Buat Pilkada DKI 2024, Ini Tahapan dan Syaratnya

KPU Buka Pendaftaran PPK Buat Pilkada DKI 2024, Ini Tahapan dan Syaratnya

Megapolitan
Serangan Mendadak ODGJ pada Pemilik Warung di Koja, Korban Kaget Tiba-tiba Didatangi Orang Bergolok

Serangan Mendadak ODGJ pada Pemilik Warung di Koja, Korban Kaget Tiba-tiba Didatangi Orang Bergolok

Megapolitan
Polisi: Pria yang Ditemukan Tewas di Apartemen Tebet Diduga karena Sakit

Polisi: Pria yang Ditemukan Tewas di Apartemen Tebet Diduga karena Sakit

Megapolitan
Tanda Tanya Tewasnya Wanita Hamil di Ruko Kelapa Gading...

Tanda Tanya Tewasnya Wanita Hamil di Ruko Kelapa Gading...

Megapolitan
Waswas Penonaktifan NIK Warga Jakarta, Jangan Sampai Bikin Kekisruhan

Waswas Penonaktifan NIK Warga Jakarta, Jangan Sampai Bikin Kekisruhan

Megapolitan
Mau Jadi Cawalkot Depok, Sekda Supian Suri Singgung Posisinya yang Tak Bisa Buat Kebijakan

Mau Jadi Cawalkot Depok, Sekda Supian Suri Singgung Posisinya yang Tak Bisa Buat Kebijakan

Megapolitan
Menguak Penyebab Kebakaran Toko 'Saudara Frame' yang Memerangkap Tujuh Penghuninya hingga Tewas

Menguak Penyebab Kebakaran Toko "Saudara Frame" yang Memerangkap Tujuh Penghuninya hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Bocah yang Setir Mobil Pameran hingga Tabrak Tembok Mal di Kelapa Gading Berujung Damai

Kasus Bocah yang Setir Mobil Pameran hingga Tabrak Tembok Mal di Kelapa Gading Berujung Damai

Megapolitan
Tak Beda Jauh Nasib Jakarta Setelah Jadi DKJ, Diprediksi Masih Jadi Magnet Para Perantau dan Tetap Macet

Tak Beda Jauh Nasib Jakarta Setelah Jadi DKJ, Diprediksi Masih Jadi Magnet Para Perantau dan Tetap Macet

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com