JAKARTA, KOMPAS.com - Dua dari tiga mahasiswa Universitas Gunadarma yang jadi pelaku perundungan atau bullying terhadap MF (19) sudah menemui MF dan orangtuanya di Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Minggu (16/7/2017), untuk meminta maaf.
Mereka juga sudah sempat meminta maaf ke kedua orang tua MF. Kendati demikian, orangtua MF sampai saat ini masih belum bisa menerima perlakuan yang diterima anaknya itu. Mereka juga belum bisa memaafkan para pelaku.
"Permintaan (maaf) belum saya terima. Saya apresiasi mereka datang," kata ayah MF, Mansur (67), saat ditemui di rumahnya, Selasa (18/7/2017). Dari pemeriksaan internal kampus, ada tiga mahasiswa yang mengakui sebagai pelaku bullying terhadap MF.
(baca: MF Jadi Korban "Bullying" Teman-temannya Selama Setahun)
Ketiganya merupakan mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi angkatan 2016, masing-masing berinisial AA, PDP, dan YLL.
Dari ketiganya, hanya PDP dan YLL yang datang meminta maaf kepada MF dan orangtuanya. Menurut Mansur, PDP dan YLL datang bersama teman sekelas MF. Mansur memperkirakan jumlah mereka mencapai sekitar 20 orang.
"Mereka ngaku kalau mereka pelakunya, tapi alasan berbuat kayak gitu mereka enggak jawab," kata Mansur.
Pihak Rektorat Universitas Gunadarma sampai saat ini belum memberikan sanksi terhadap pelaku bullying terhadap MF. Wakil Rektor III Universitas Gunadarma Irwan Bastian mengatakan, belum adanya sanksi disebabkan karena masih berlangsungnya pemeriksaan terhadap para mahasiswa yang terkait kasus tersebut, baik para pelaku, korban, maupun saksi yang melihat kejadian itu.
"Butuh waktu untuk mengumpulkan data dan fakta," kata Irwan.
(baca: Sang Ibu Menangis Lihat Video "Bullying" terhadap MF di Kampus)
Dari hasil pemeriksaan yang sudah dilakukan, Irwan menyatakan peristiwa bullying terjadi di kampus Universitas Gunadarma, di Kelapa Dua, Depok, pada Jumat (14/7/2017). Menurut Irwan, para pelaku mengaku mem-bully MF tanpa direncanakan.