Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minitrans dan Upaya Revitalisasi Angkutan Umum di Jakarta

Kompas.com - 19/07/2017, 07:57 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) ditugaskan untuk melakukan revitalisasi angkutan umum di Jakarta. Perusahaan perseorangan yang berminat untuk bergabung dengan PT Transjakarta biasanya harus mencari pembiayaan perbankan sendiri untuk merevitalisasi atau membeli bus baru.

Selasa (18/7/2017) kemarin, PT Transjakarta melakukan kerja sama dengan BNI Syariah untuk membantu pengadaan bus sedang bagi perusahaan perseorangan itu. Perusahaan perseorangan yang ikut biasanya para pemilik metromini.

"BNI Syariah ini men-support kami membiayai mitra dan kerjasamanya 7 tahun. Tidak banyak bank yang support pembiayaan untuk kendaraan selama 7 tahun dengan bunga yang fix," ujar Direktur Pelayanan dan Pengembangan Bisnis Transjakarta, Welfizon, di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, kemarin.

Welfizon mengatakan sistem pembiayaan yang ditawarkan BNI Syariah jauh lebih murah daripada leasing mobil. Hal itu akan mempermudah pemilik metromini untuk melakukan revitalisasi bus-bus mereka.

Saat bus sudah beroperasi, mereka akan dibayar berdasarkan hitungan perjalanan per kilometer. Setiap bulannya, pemilik bus akan membayar angsuran bus yang mereka peroleh dengan pembiayaan BNI Syariah.

"Yang disediakan oleh pemilik hanya sopir, BBM dan bayar angsurannya karena kan mobil ini punya mereka, mereka yang nyicil ke BNI," ujar Welfizon.

Metromini berwajab baru

Sistem pembiayaan itu dimanfaatkan oleh ratusan pengusaha angkutan bus sedang seperti metromini. Mereka merevitalisasi bus metromininya menjadi minitrans. Bus minitrans itu akan beroperasi di trayek-trayek yang disediakan PT Transjakarta.

Sistem tiket bus minitrans sama seperti bus Transjakarta yang lain yaitu dengan menggunakan tiket elektronik. Pemilik metromini, Shanti Hutagaol, mengatakan rencana revitalisasi itu sudah muncul sejak Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok masih menjabat sebagai gubernur Jakarta.

Lihat juga: Minitrans, Metromini Versi Transjakarta

 

"Pada 2015 kami sudah bicara dengan beliau, waktu Pak Ahok minta supaya bus-bus zombie dimusnahkan. Kami sudah minta keringanan untuk dibina bukan dibinasakan," ujar Shanti.

Dengan sistem pembiayaan itu, pemilik metromini jadi mudah untuk bergabung dengan PT Transjakarta.

Shanti memiliki 4 bus sedang metromini dan kopaja sebelumnya. Dia kini merevitalisasi seluruh busnya dan bergabung dengan PT Transjakarta. Shanti mengatakan dia sedang menegosiasikan tarif rupiah per kilometer dengan  PT Transjakarta.

"Kami mintanya kopaja Rp 10.000 per km, metromini Rp 8.700 per km. Ini kami sedang negosiasikan," ujar Shanti.

Kemarin, contoh bus minitrans dibawa ke Balai Kota DKI. Di belakang bus tersebut, terdapat bus metromini yang sudah usang. Pandangan dua bus tersebut terlihat sangat kontras.

Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat berada di minitrans, pengganti bus metromini, di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (18/7/2017). KOMPAS.com/JESSI CARINA Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat berada di minitrans, pengganti bus metromini, di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (18/7/2017).

Halaman:

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Diberi Uang Rp 300.000 untuk Gugurkan Kandungan oleh Kekasihnya

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Diberi Uang Rp 300.000 untuk Gugurkan Kandungan oleh Kekasihnya

Megapolitan
Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Sudah Berpacaran dengan Kekasihnya Selama 3 Tahun

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Sudah Berpacaran dengan Kekasihnya Selama 3 Tahun

Megapolitan
Sang Kekasih Bawa Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading ke Jakarta karena Malu

Sang Kekasih Bawa Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading ke Jakarta karena Malu

Megapolitan
Kasus Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading Belum Terungkap Jelas, Polisi: Minim Saksi

Kasus Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading Belum Terungkap Jelas, Polisi: Minim Saksi

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jabodetabek Hari Ini: Waspadai Hujan di Pagi Hari

Prakiraan Cuaca Jabodetabek Hari Ini: Waspadai Hujan di Pagi Hari

Megapolitan
Terbukti Konsumsi Ganja, Chandrika Chika Cs Terancam Empat Tahun Penjara

Terbukti Konsumsi Ganja, Chandrika Chika Cs Terancam Empat Tahun Penjara

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Konsumsi Narkoba Satu Tahun Lebih

Selebgram Chandrika Chika Konsumsi Narkoba Satu Tahun Lebih

Megapolitan
Meski TikTokers Galihloss Minta Maaf Usai Video Penistaan Agama, Proses Hukum Tetap Berlanjut

Meski TikTokers Galihloss Minta Maaf Usai Video Penistaan Agama, Proses Hukum Tetap Berlanjut

Megapolitan
Alasan Chandrika Chika Cs Konsumsi Narkoba: Bukan Doping, untuk Pergaulan

Alasan Chandrika Chika Cs Konsumsi Narkoba: Bukan Doping, untuk Pergaulan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pilu Wanita yang Tenggelam di Kali Mookervart | Kasus Bocah Setir Mobil Pameran dan Tabrak Tembok Mal Berujung Damai

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pilu Wanita yang Tenggelam di Kali Mookervart | Kasus Bocah Setir Mobil Pameran dan Tabrak Tembok Mal Berujung Damai

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Megapolitan
Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com