Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok "Triple Minority" yang di Mata Hamdi Muluk "Memenangkan" Pilkada

Kompas.com - 19/07/2017, 14:48 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu yang menyumbangkan tulisan di buku "Ahok di Mata Mereka" adalah psikolog Hamdi Muluk. Tulisan Hamdi dalam buku tersebut diberi judul "Selamat Datang Negarawan".

Dalam peluncuran buku tersebut hari ini, Hamdi memaparkan tulisannya. Hamdi sendiri menjuluki Basuki Tjahaja Purnama sebagai triple minority.

"Dia bukan hanya minoritas dari agama yang dianut dan minoritas dari etnik yang ada di Indonesia. Dia juga bukan dari elit politik tulen. Ini sangat fenomenal menurut saya," ujar Hamdi di Hotel Pullman, Jakarta Pusat, Rabu (19/7/2017).

Dalam konteks pilkada, kata Hamdi, kaki Ahok sudah dibelenggu terlebih dahulu sebelum melangkah masuk ke pilkada. Kasus penodaan agama menjerat Ahok dan menimbulkan beban tersendiri.

"Anda bayangkan Ahok maju ke pilkada tapi kakinya digandulin. Bagaimana dia mau lari? Sementara lawannya kakinya lenggang bebas. Bagi saya, Ahok adalah pemenang sesungguhnya dalam pilkada ini," ujar Hamdi.

Dengan kasus ini, kata Hamdi, Ahok kalah dalam pilkada. Setelah kalah, Ahok malah dikirimi oleh karangan bunga di Balai Kota. Lilin-lilin juga dinyalakan ketika Ahok divonis 2 tahun penjara.

Rasa cinta dari warga terhadap Ahok membuat Hamdi merasa Ahok justru telah "memenangkan" pilkada. Meski secara hasil rekapitulasi KPU DKI, Anies-Sandiaga yang menjadi pemenang.

Negarawan

Hal yang paling mengagetkan bagi Hamdi adalah ketika Ahok memutuskan untuk mencabut banding. Padahal, pilihan banding merupakan jalur hukum terbaik yang bisa diambil oleh Ahok.

Hamdi mengatakan ini merupakan sikap seorang negarawan.

"Kita menangis waktu itu, termasuk saya. Saya membatin, apa ya alasannya? Waktu saya menulis itu, saya bilang bahwa kita baru saja kedatangan makhluk langka di republik ini yaitu seorang negarawan. Saya bilang, selamat datang negarawan," ujar Hamdi.

Baca: Yang "Baper" Menulis soal Ahok...

Dalam tulisannya, Hamdi tidak bermaksud mengultuskan seorang Ahok. Hamdi hanya ingin orang lain bisa mempelajari nilai-nilai yang dimiliki oleh Ahok. Hamdi ingin sikap positif dari Ahok bisa ditiru oleh orang lain.

"Kita hari ini memperjuangkan nilai-nilai. Saya harap itu yang kita perjuangkan hari ini," ujar Hamdi.

Kompas TV Ucapan selamat ulang tahun untuk Basuki Tjajaha Purnama juga berdatangan melalui rekaman video.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com