JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kesehatan RI Nila Moeloek mengatakan, masalah kesehatan jiwa diharapkan dapat diketahui sejak dini. Hal tersebut dapat dilakukan dengan berbagai upaya pencegahan melalui pelayanan rumah sakit jiwa (RSJ).
Hal itu diungkapkannya ketika menghadiri acara perayaan ulang tahun RSJ Soeharto Heerdjan, Grogol Jakarta Barat, Rabu (19/7/2017).
"Saya mengusulkan, RSJ ini lebih banyak menangani mental masyarakat. Jadi sebelum sakit kita sudah harus mengetahui secara dini," ujarnya, Rabu.
Ia menambahkan, hal ini sangat penting dilakukan mengingat tekanan kehidupan masyarakat, baik di perkotaan maupun pedesaan dapat menimbulkan stres. Berawal dari kondisi itu, bisa berlanjut pada masalah kesehatan jiwa.
"Saya tadi banyak ditanya juga soal fenomena bunuh diri yang sering terjadi akhir-akhir ini," lanjutnya.
Baca: Depresi Jadi Masalah Kesehatan Utama di Dunia
Ia menilai, berdasarkan fenomena ini, sudah seharusnya saat ini peran RSJ bukan hanya sebagai tempat rehabilitasi hingga membuat pasien sembuh. RSJ juga harus memastikan kondisi mental setiap keluarga baik dan memiliki sensifitas untuk mencegah hal semacam ini.
"Jadi harus dicegah. Kalau kita lihat RSJ di Magelang itu ada poli balita sampai lansia. Karena memang setiap tahapan usia itu ada stresnya. Jadi ini penting untuk diperhatikan," ucap dia.
Berkaitan dengan hal tersebut, di hari ulang tahun ke-150 tahun RSJ Soeharto Heerdjan ini, Menkes juga melakukan peletakan batu pertama sebagai dimulainya pembangunan gedung rawat jalan terpadu sebagai pusat perawatan autisme, ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) dan emosional anak dan remaja.
Baca: 150 Tahun RSJ Soeharto Heerdjan, Instalasi Anak dan Remaja Dibangun
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.