JAKARTA, KOMPAS.com - Seratus hari berlalu pasca penyerangan terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan, Kamis (20/7/2017). Sketsa tiga wajah yang diduga pelaku menjadi langkah paling maju kepolisian saat ini.
"Hasil sketsa sudah jadi, sudah disampaikan kepada penyidik, sekarang tinggal nyari yang mirip-mirip itu siapa gitu... Ada tiga hasil sketsa yang berbeda," kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasisto di Mapolda Metro Jaya, Kamis (20/7/2017).
Setyo mengatakan sketsa yang diperoleh dari saksi itu perlu dikonfirmasi ke Novel meski Novel tak melihatnya. Sketsa dibuat dari keterangan tiga saksi yang mengaku melihat terduga penyerang Novel.
Saksi pertama melihat orang mencurigakan di jembatan rumah Novel. Saksi kedua di tempat wudhu masjid yang digunakan Novel shalat subuh. Saksi ketiga melihat orang mencurigakan duduk di motor, dekat rumah Novel.
Baca: 100 Hari Penyiraman Air Keras terhadap Novel Baswedan
"Ya dikonfirmasi aja, ini sudah kita buat, bahwa hasil dari saksi-saksi sudah dibuat sketsanya, nah ini hasilnya," ujar Setyo.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan dalam waktu dekat, penyidik akan terbang ke Singapura untuk menggali keterangan dari Novel.
"Kami tunggu dokter mengizinkan," kata Argo.
Novel diserang usai melaksanakan shalat subuh di Masjid Al Ihsan, yang lokasinya tidak jauh dari rumah Novel di Jalan Deposito, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Peristiwa itu terjadi pada Selasa (11/4/2017). Polisi menyebut pelakunya dua orang yang mengendarai satu motor. Air keras yang dileparkan pelaku mengenai satu mata Novel.
Baca: Kamis Sore, Pegawai KPK Gelar Doa 100 Hari Penyerangan Novel Baswedan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.