Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Djarot Ingin Alih Fungsikan Lapas Salemba Jadi Museum

Kompas.com - 21/07/2017, 13:29 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Lahan milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di Ciangir, Kabupaten Tangerang akan dijadikan lapas terbuka atau open camp.

Para tahanan dari lembaga pemasyarakatan di Jakarta, termasuk Lembaga Pemasyarakatan Salemba, Jakarta Pusat akan dipindahkan ke sana.

Terkait rencana ini, Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menyatakan bahwa pihaknya kemudian ingin mengalihfungsikan Lapas Salemba menjadi museum.

"(Lapas) Salemba bisa kami alih fungsikan. Karena Salemba dibangun pada masa Belanda, maka itu sebagian dari Salemba masuk cagar budaya, bisa kami jadikan museum," ujar Djarot di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jumat (21/7/2017).

(Baca juga: Lahan Pemprov DKI di Ciangir Akan Dijadikan Lapas Terbuka)

Sekretaris Direktorat Jenderal Permasyarakatan Sri Puguh Budi Utami menyampaikan, warga binaan yang menghuni Lapas Salemba saat ini melebihi kapasitas seharusnya. Akibatnya, pelayanan lapas pun terbatas.

"Sudah over kapasitas, isinya sekarang 5.000 lebih, kapasitasnya 2.000-an, sehingga sekitar sudah 2 kali lipat. Ini tentu pelayanan tidak bisa dilakukan dengan baik, pembinaan tidak bisa dijalankan," kata Sri.

Selain itu, kata Sri, lapas yang kelebihan warga binaan ini bisa jadi menyebabkan penyimpangan dan pelanggaran HAM.

Sri juga menyampaikan bahwa kelebihan kapasitas tak hanya terjadi di Lapas Salemba, tetapi hampir di semua rutan dan lapas di Jakarta.

"Seluruhnya, Rutan Salemba, Lapas Salemba, Lapas Klas 1 Salemba, Rutan Klas 1 Cipinang, Lapas Narkotika Cipinang, semua over kapasitas," ujarnya.

(Baca juga: Menkumham Resmikan Lapas Terbuka Kendal Menjadi Lapas Produktif )

Pada Jumat ini, Djarot menerima audiensi Direktorat Jenderal Permasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM Wilayah Jakarta.

Audiensi itu untuk membahas rencana pinjam pakai lahan Pemprov DKI di Ciangir oleh Ditjen Permasyarakatan Kemenkum HAM Wilayah Jakarta yang akan dijadikan open camp.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PAN Sebut Warga Depok Jenuh Dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh Dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Megapolitan
Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Megapolitan
Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Megapolitan
Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Megapolitan
Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Megapolitan
Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Megapolitan
Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Megapolitan
Disdukcapil DKI Bakal Pakai 'SMS Blast' untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Disdukcapil DKI Bakal Pakai "SMS Blast" untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com