Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Tak Suka Dinas Luar Negeri, Bagaimana dengan Anies-Sandi?

Kompas.com - 23/07/2017, 06:23 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com - Wakil gubernur terpilih DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan tak membatasi diri soal kunjungan kerja atau dinas ke luar negeri seperti mantan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

"Saya sih ngelihat kalau untuk belajar kan tidak apa-apa... (pepatah) belajar sampai ke negeri Tiongkok juga. Buat saya sih selama niatnya jelas selama penggunaan anggarannya efisien, tidak membebani, selama output-nya bisa terhitung, enggak jadi masalah," kata Sandiaga ditemui di Karawaci, Tangerang, Sabtu (22/7/2017).

Sandiaga mengungkapkan hal ini ketika menanggapi soal rencana kunjungan kerja pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta ke Hongkong untuk mempelajari dan menetapkan subsidi mass rapid transit (MRT). Ia mendukung anggota DPRD meninjau ke Hongkong.

Baca: DPRD DKI Akan Tinjau Operasional MRT di Hongkong karena Hal Ini...

"Kalau dilihat niat, saya dukung Hongkong karena saya dulu pernah tugas di Hongkong. MTR (mass transit railway)-nya itu sangat efisien dan sekarang dari cost per kapitanya masih terendah di Asia," ujar Sandi.

Baca: Tentukan Subsidi MRT, DPRD DKI Berencana ke Hongkong

Sandiaga menyebut pengeluaran warga Jakarta untuk transportasi saat ini masih tinggi, harus bisa diturunkan seperti yang berlaku di Hongkong. Ia berharap jika anggota DPRD jadi ke Hongkong, ada pelajaran yang bisa diserap dan diterapkan di Jakarta.

"Ke sana itu kan studi banding, ya biasanya jalan-jalan apalagi tempat belanja. Tapi harus dilihat niatnya dan kunjungan ke sana, harus dipastikan bahwa mereka mendapat ilmu dan studi banding yang berguna," katanya.

Kompas TV Bang Yos adalah TransJakarta yang beroperasi sejak 15 Januari 2004
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gugatan PDI-P terhadap KPU di PTUN Berlanjut, Sidang Akan Digelar 2 Mei 2024

Gugatan PDI-P terhadap KPU di PTUN Berlanjut, Sidang Akan Digelar 2 Mei 2024

Megapolitan
ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Pakai 'Cutter' juga Lukai Warga Rusun

ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Pakai "Cutter" juga Lukai Warga Rusun

Megapolitan
Ini Tata Cara Lapor Domisili agar NIK Tidak Dinonaktifkan

Ini Tata Cara Lapor Domisili agar NIK Tidak Dinonaktifkan

Megapolitan
Kunjungi Posko Pengaduan Penonaktifan NIK di Petamburan, Warga: Semoga Tidak Molor

Kunjungi Posko Pengaduan Penonaktifan NIK di Petamburan, Warga: Semoga Tidak Molor

Megapolitan
Penyesalan Kekasih Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading, Minta Maaf Tinggalkan Korban Saat Tengah Pendarahan

Penyesalan Kekasih Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading, Minta Maaf Tinggalkan Korban Saat Tengah Pendarahan

Megapolitan
Seorang Pria Peluk Paksa Gibran yang Sedang Berkunjung di Rusun Muara Jakarta Utara

Seorang Pria Peluk Paksa Gibran yang Sedang Berkunjung di Rusun Muara Jakarta Utara

Megapolitan
Warga Bekasi Jadi Korban Pecah Kaca Mobil Saat Sedang Makan Soto di Kemang Pratama

Warga Bekasi Jadi Korban Pecah Kaca Mobil Saat Sedang Makan Soto di Kemang Pratama

Megapolitan
Gibran Janji Dorong Pemerataan Pembangunan di Seluruh Indonesia

Gibran Janji Dorong Pemerataan Pembangunan di Seluruh Indonesia

Megapolitan
Kondisi Rumah Galihloss Mendadak Sepi Setelah Dugaan Penistaan Agama Mencuat, Tetangga: Mereka Sudah Pergi

Kondisi Rumah Galihloss Mendadak Sepi Setelah Dugaan Penistaan Agama Mencuat, Tetangga: Mereka Sudah Pergi

Megapolitan
Polisi Temukan 'Tisu Magic' dan Lintah Papua di Kamar Kos Perempuan yang Tewas di Pulau Pari

Polisi Temukan "Tisu Magic" dan Lintah Papua di Kamar Kos Perempuan yang Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Video Pencurian Mesin 'Cup Sealer' di Depok Viral di Media Sosial

Video Pencurian Mesin "Cup Sealer" di Depok Viral di Media Sosial

Megapolitan
Posko Aduan Penonaktifan NIK di Petamburan Beri Sosialisasi Warga

Posko Aduan Penonaktifan NIK di Petamburan Beri Sosialisasi Warga

Megapolitan
Ketua RW Syok Galihloss Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penistaan Agama

Ketua RW Syok Galihloss Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penistaan Agama

Megapolitan
Selain Sepi Pembeli, Alasan Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Pepaya karena Pasokan Berlimpah

Selain Sepi Pembeli, Alasan Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Pepaya karena Pasokan Berlimpah

Megapolitan
SDA DKI Bangun 5 Polder Baru dan Revitalisasi 2 Pompa 'Stasioner' untuk Tanggulangi Banjir

SDA DKI Bangun 5 Polder Baru dan Revitalisasi 2 Pompa "Stasioner" untuk Tanggulangi Banjir

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com