Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Formulir "Refund" First Travel Dinilai Menjebak Calon Jemaah

Kompas.com - 24/07/2017, 12:07 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Formulir pengembalian uang atau refund yang diberikan pihak biro perjalanan First Travel dinilai memuat jebakan. Soalnya, keterangan yang tercantum pada formulir menyebutkan besaran refund yang akan dikembalikan hanya 50 persen dari total uang yang disetorkan.

Keanehan pada formulir refund itulah yang jadi perbincangan di kalangan para calon jemaah umrah yang mendatangai Kantor First Travel di Green Tower, Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, Senin (24/7/2017). Salah seorang jemaah, Iskandar (64) menyatakan, dia tidak mau tertipu untuk kesekian kalinya. Ia menyatakan sudah menjadi korban penipuan First Travel karena beberapa kali gagal berangkat.

"Saya enggak mau keempat kalinya ditipu," ujar Iskandar.

Lihat juga: Tuntut Uang Kembali, Para Calon Jemaah Datangi Kantor First Travel

Salah seorang petugas loket dari pihak First Travel, Endah, mengatakan formulir refund yang diberikan kepada para calon jemaah adalah formulir resmi. Sesuai instruksi atasannya, Endah menyebut keterangan 50 persen yang tercantum pada formulir dapat dicoret dan diganti dengan tulisan 100 persen. Namun, pergantian itu diminta dilakukan sendiri oleh jemaah.

Prosedur inilah dinilai menjebak. Salah seorang calon jemaah umrah, Rivai (34) menyatakan pergantian keterangan pada formulir seharusnya dilakukan oleh pihak First Travel. Bukan oleh para calon jemaah sendiri.

"Kalau kami yang nyoret sendiri kami yang menyalahi hukum," ujar Rivai.

Dari formulir refund yang diberikan ke calon jemaah umrah, pihak First Travel menjanjikan proses pencairan refund dilakukan 30-90 hari setelah berkas dinyatakan lengkap.

Sejauh ini belum ada petinggi First Travel yang bisa ditemui dan dimintai keterangan terkait keanehan formulir refund. Sementara itu, dari 20 loket pelayanan yang tersedia, hanya dua yang tampak dijaga petugas. Kondisi ini menyebabkan sebagian besar calon jemaah yang datang tak dilayani.

Baca juga: Saya ke First Travel Mau Tahu Saja, Jadi Berangkat atau Refund

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bangunan Toko 'Saudara Frame' yang Terbakar Hanya Punya 1 Akses Keluar Masuk

Bangunan Toko "Saudara Frame" yang Terbakar Hanya Punya 1 Akses Keluar Masuk

Megapolitan
Pemkot Dukung Proyek MRT Menuju Tangsel, tetapi Butuh Detail Perencanaan Pembangunan

Pemkot Dukung Proyek MRT Menuju Tangsel, tetapi Butuh Detail Perencanaan Pembangunan

Megapolitan
Fakta-fakta Penemuan Jasad Wanita yang Sudah Membusuk di Pulau Pari, Hilang Sejak 10 Hari Lalu

Fakta-fakta Penemuan Jasad Wanita yang Sudah Membusuk di Pulau Pari, Hilang Sejak 10 Hari Lalu

Megapolitan
Cerita 'Horor' Bagi Ibu Pekerja Setelah Lebaran, ART Tak Kembali dan Minta 'Resign'

Cerita "Horor" Bagi Ibu Pekerja Setelah Lebaran, ART Tak Kembali dan Minta "Resign"

Megapolitan
Polisi Pastikan Kecelakaan yang Tewaskan Penumpang Motor di Bekasi Bukan karena Balapan Liar

Polisi Pastikan Kecelakaan yang Tewaskan Penumpang Motor di Bekasi Bukan karena Balapan Liar

Megapolitan
MRT Bakal Masuk Tangsel, Wali Kota Harap Ada Pembahasan dengan Pemprov DKI

MRT Bakal Masuk Tangsel, Wali Kota Harap Ada Pembahasan dengan Pemprov DKI

Megapolitan
Polisi Periksa Satpam dan 'Office Boy' dalam Kasus Pencurian di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran

Polisi Periksa Satpam dan "Office Boy" dalam Kasus Pencurian di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran

Megapolitan
Sudah Rencanakan Aksinya, Maling Motor Naik Ojol ke Benhil untuk Cari Target

Sudah Rencanakan Aksinya, Maling Motor Naik Ojol ke Benhil untuk Cari Target

Megapolitan
4 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' yang Disemayamkan di Rumah Duka Jelambar adalah Satu Keluarga

4 Korban Kebakaran "Saudara Frame" yang Disemayamkan di Rumah Duka Jelambar adalah Satu Keluarga

Megapolitan
4 Korban Kebakaran di Mampang Disebut Akan Dimakamkan di TPU Gunung Gadung Bogor

4 Korban Kebakaran di Mampang Disebut Akan Dimakamkan di TPU Gunung Gadung Bogor

Megapolitan
Polisi Tunggu Hasil Laboratorium untuk Tentukan Penyebab Kematian Perempuan di Pulau Pari

Polisi Tunggu Hasil Laboratorium untuk Tentukan Penyebab Kematian Perempuan di Pulau Pari

Megapolitan
Maling Motor di Tanah Abang Ditangkap Warga, Sempat Sembunyi di Kandang Ayam

Maling Motor di Tanah Abang Ditangkap Warga, Sempat Sembunyi di Kandang Ayam

Megapolitan
Kondisi Jasad Perempuan di Pulau Pari Sudah Membusuk, Ada Luka di Dada dan Leher

Kondisi Jasad Perempuan di Pulau Pari Sudah Membusuk, Ada Luka di Dada dan Leher

Megapolitan
Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Disemayamkan di Rumah Duka Jelambar

Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Disemayamkan di Rumah Duka Jelambar

Megapolitan
Motor Adu Banteng dengan Pembalap Liar di Bekasi, Seorang Perempuan Tewas di Tempat

Motor Adu Banteng dengan Pembalap Liar di Bekasi, Seorang Perempuan Tewas di Tempat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com