Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dari Patungan Ahok hingga Addie MS, Air Mancur Menari Monas Diperbaiki

Kompas.com - 27/07/2017, 09:13 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Air mancur Monumen Nasional akan segera "menari" kembali pada bulan depan. Air mancur menari yang sudah rusak bertahun-tahun ini kembali beroperasi setelah setengah tahun diperbaiki.

Perbaikan air mancur menari Monas menyimpan cerita tentang model pembiayaannya yang unik. Ternyata, perbaikan air mancur menari Monas tidak menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) maupun corporate social responsibility (CSR).

Perbaikan air mancur monas merupakan hasil patungan dari lima orang. Hal lain yang tidak biasa, patungan yang dimaksud juga bukan dalam bentuk uang.

"Ide dan gagasan juga merupakan bentuk sumbangan," ujar Kepala UPT Monas Sabdo Kristianto kepada Kompas.com, Kamis (27/7/2017).

Sabdo mengatakan semuanya bermula ketika dia berniat untuk mencari tahu letak kerusakan air mancur yang sempat menjadi icon itu. Bersama dengan 20 orang pegawai Monas lain, Sabdo berupaya untuk memperbaikinya.

"Saya perbaiki sendiri dulu karena tidak mungkin kalau menunggu APBD, mesti (dianggarkan) tahun depan," ujar Sabdo.

Baca: Ahok Sumbang Rp 200 Juta untuk Perbaikan Air Mancur Menari di Monas

Sabdo dan pegawai harian lepas (PHL) di Monas memperbaiki panel listrik yang mati dan juga lampu-lampunya. Namun, Sabdo memiliki keterbatasan untuk memperbaiki semua komponen air mancur itu.

Akhirnya, dia melaporkan kegiatan perbaikan air mancur tersebut kepada Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang ketika itu masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Sabdo juga melapor kepada Djarot Saiful Hidayat yang dulu menjabat sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta.

"Saya lapor ke mereka. Mereka akhirnya memberikan barang-barang yang saya butuhkan," ujar Sabdo.

Sabdo mengatakan Ahok dan Djarot tidak menyumbang dalam bentuk uang, melainkan dalam bentuk barang yang dibutuhkan untuk memperbaiki air mancur itu.

Baca: Djarot: Dana Perbaikan Air Mancur Menari di Monas Hasil Patungan

Keterlibatan Addie MS dan Harry Kiss

Setelah air mancur menari itu bisa menyala, rasanya kurang pas jika tidak dilengkapi dengan iringan lagu.

Sabdo yang ingin menghidupkan kembali air mancur menari menjadi objek wisata yang bisa dinikmati banyak orang akhirnya menghubungi musisi Addie MS. Sabdo mengajak Addie untuk menyumbangkan lagunya menjadi pengiring air mancur.

"Dia datang tengah malam ke sini bersama saya. Dia melihat dan bilang siap menyumbangkan lagu yang sudah diaransemen sama dia," ujar Sabdo.

Lagu yang disumbangkan Addie adalah lagu yang bertema kebinekaan. Selain itu, ada juga lagu-lagu daerah. Melalui akun Instagram, Addie MS pernah membagi fotonya yang sedang melihat air mancur menari ini.

Perbaikan air mancur menari Monas tidak hanya sampai situ. Sabdo mengatakan mereka masih membutuhkan sistem suara yang akan membuat pertunjukan air mancur menari semakin megah. Dia pun meminta tolong kepada sahabatnya, Harry Kiss.

"Dia siap untuk membantu. Dia bilang dengan senang hati," ujar Sabdo.

Jika disimpulkan, kata Sabdo, perbaikan air mancur monas adalah "patungan" dari dirinya, Ahok, Djarot, Addie MS, dan Harry Kiss. Tidak lupa juga berkat para pekerja UPT Monas.

Sabdo mengatakan semua hal itu adalah untuk memberikan kepuasan kepada warga yang berkunjung ke Monas.

Baca: Air Mancur di Monas Akan Menari Diiringi Lagu-lagu Daerah

Sekaligus untuk mengembalikan kejayaan air mancur menari Monas. Rencananya, air mancur ini akan diresmikan pada 12 Agustus mendatang.

"Ini semua berawal hanya dari keinginan melihat air mancur itu muncrat lagi loh. Bagaimana kita untuk mau memberikan pelayanan terbaik ke masyarakat agar tambah sebuah objek untuk dilihat. Generasi tua pernah tanya ke saya mana air mancurnya Pak? Ini dia," ujar Sabdo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Megapolitan
Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com