Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rambu Penanda Satu Arah Dipasang di Jalan Dewi Sartika Depok

Kompas.com - 28/07/2017, 15:44 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


DEPOK, KOMPAS.com -
Rambu lalu lintas penanda jalan satu arah sudah dipasang di Jalan Dewi Sartika, Depok, Jumat (28/7/2017). Rambu tersebut dipasang di pertigaan Jalan Dewi Sartika dengan Jalan Kartini.

Dengan adanya rambu tersebut, maka nantinya kendaraan dari arah Jalan Kartini (sisi selatan), arah Jalan Margonda (sisi utara), maupun dari arah Jalan Siliwangi (sisi timur) tidak dapat lagi melintas langsung ke arah Jalan Raya Sawangan melalui Jalan Dewi Sartika.

Pada hari ini, arus lalu lintas yang berlaku di Jalan Dewi Sartika masih dua arah. Rambu jalan satu arah akan mulai efektif berlaku pada Sabtu (29/7/2017), bersamaan dengan dimulainya uji coba Jalan Dewi Sartika sebagai jalan satu arah.

Uji coba akan berlangsung selama sepekan dan akan dievaluasi efektivitasnya.

Sistem satu arah di Jalan Dewi Sartika, Depok, diperuntukkan bagi kendaraan dari Jalan Raya Sawangan yang mengarah ke Jalan Margonda atau Jalan Siliwangi dan Tole Iskandar (barat ke timur).

Sementara kendaraan arah sebaliknya nantinya akan dialihkan memutar melewati Jalan Arif Rahman Hakim, tepatnya di jembatan layang yang melintasi rel dekat Stasiun Depok Baru.

(baca: Akhir Pekan Ini, Jalan Dewi Sartika Depok Jadi Satu Arah)

Situasi di Jalan Dewi Sartika, Depok pada Jumat (28/7/2017). Jalan Dewi Sartika di Depok akan mulai diuji coba menjadi jalan satu arah pada Sabtu (29/7/2017) akhir pekan ini. Ujicoba akan berlangsung selama sepekan untuk kemudian dievaluasi kembali efektivitasnya.Kompas.com/Alsadad Rudi Situasi di Jalan Dewi Sartika, Depok pada Jumat (28/7/2017). Jalan Dewi Sartika di Depok akan mulai diuji coba menjadi jalan satu arah pada Sabtu (29/7/2017) akhir pekan ini. Ujicoba akan berlangsung selama sepekan untuk kemudian dievaluasi kembali efektivitasnya.

Kepala Seksi Rekayasa Lalu Lintas Dishub Kota Depok Ari Manggala menyatakan, diubahnya Jalan Dewi Sartika menjadi jalan satu arah juga berdampak terhadap adanya perubahan lalu lintas di Jalan Nusantara.

Karena akan ada sebagian Jalan Nusantara yang akan juga dibuat menjadi jalan satu arah, tepatnya dari simpang Melati menuju arah Jalan Raya Sawangan (utara ke selatan).

"Tapi Jalan Nusantara dari simpang Melati sisi barat Arif Rahman Hakim sampai Beji Utara masih dibuka dua arah," kata Ari, saat dihubungi, Selasa (25/7/2017).

Ari berharap penerapan jalan satu arah bisa mengurai kepadatan kendaraan dari Jalan Kartini dan Citayam yang mengarah ke Jalan Margonda.

Selama ini lalu lintas kendaraan dari arah tersebut sering terhambat di ujung jalan Dewi Sartika akibat padatnya kendaraan dari arah Jalan Margonda atau Jalan Siliwangi dan Tole Iskandar yang hendak mengarah ke Jalan Raya Sawangan.

Di sisi lain, lalu lintas kendaraan dari arah Margonda atau Siliwangi dan Tole Iskandar yang hendak mengarah ke Jalan Raya Sawangan kerap terhambat akibat buka tutup palang pelintasan sebidang rel kereta yang ada di lokasi tersebut.

"Sejauh ini kami telah melakukan sosialisasi sebelum melakukan sistem satu arah," ujar Ari.

Ari memperkirakan pada awal pemberlakuan sistem satu arah di Jalan Dewi Sartika akan menyebakan kemacetan di kawasan Margonda, seperti di depan ITC, pintu masuk Terminal Depok, dan di pertigaan menuju Jalan Arif Rahman Hakim serta di Jalan Kartini dari arah Margonda.

Untuk mengantisipasi hal tersebut, Ari menyatakan Dishub Kota Depok akan mengerahkan 200 personel pengendalian dan operasi, serta 80 petugas terminal.

"Kami juga akan membersihkan titik parkir liar dan angkot yang ngetem di Jalan Arif Rahman Hakim dan Nusantara," kata dia.

Kompas TV Polisi pastikan dua tas mencurigakan yang ditemukan di depan terminal Kota Depok, Jawa Barat tidak berisi bahan peledak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Megapolitan
Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Megapolitan
Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Megapolitan
Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com