Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perpindahan Pesawat Haji dan Padatnya "Traffic" Bandara Soekarno-Hatta

Kompas.com - 30/07/2017, 06:31 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com - Pengurus kantor cabang utama Bandara Soekarno-Hatta menghadapi tantangan baru, yakni melayani penerbangan haji tahun 2017.

Kondisi yang mendadak ini disebabkan Bandara Halim Perdanakusuma, yang awalnya disiapkan untuk penerbangan haji, mengalami kerusakan runway atau landasan pacu usai pesawat berbadan lebar pengangkut jemaah haji kloter pertama terbang pada Jumat (28/7/2017) pagi.

Beban pada pesawat Garuda Indonesia jenis Boeing 777 membuat salah satu bagian runway mengelupas dengan dimensi 3 x 2 meter dan kedalaman sekitar 25 sentimeter.

Akibat peristiwa tersebut, Kementerian Perhubungan sempat mengeluarkan Notice to Airmen (Notam) menutup Halim selama tiga jam untuk perbaikan runway.

Notam merupakan pemberitahuan yang disebarluaskan berisi informasi mengenai penetapan, kondisi, atau perubahan di setiap fasilitas aeronautika, pelayanan, prosedur atau kondisi berbahaya, dengan jangka waktu tertentu dan bersifat penting untuk diketahui.

Pada Jumat malam, Kementerian Agama melalui Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah meminta penerbangan haji dipindahkan dari Halim ke Soekarno-Hatta. Pemindahan dilakukan atas dasar alasan keamanan penerbangan dan kelancaran penyelenggaraan ibadah haji.

(Baca: "Runway" Halim Rusak, Pesawat Haji Dialihkan ke Soekarno-Hatta Sepekan)

Branch Communication Manager Bandara Soekarno-Hatta, Dewandono Prasetyo Nugroho, mengatakan, bandara siap melayani penerbangan haji.

Semua hal teknis juga sudah disiapkan guna memperlancar keberangkatan maupun kepulangan jemaah haji dari embarkasi Jakarta-Pondok Gede maupun embarkasi Jakarta-Bekasi.

"Begitu pun dengan Otoritas Bandar Udara telah siap menerbitkan Pas (ID) harian kepada petugas haji yang masih menggunakan pas haji di Halim. Prinsipnya, kami sudah siap menyambut para calon jemaah haji," kata Prasetyo, Sabtu (29/07/2017).

Para jemaah haji akan diantar dengan bus langsung ke apron atau tempat parkir pesawat di Soekarno-Hatta. Mereka tidak melalui mekanisme pemeriksaan di terminal karena sudah diperiksa dan dinyatakan steril di asrama haji sebelum berangkat ke bandara.

Prasetyo juga memastikan sudah memasang rambu penunjuk arah dan hal teknis lainnya. Sampai pada Sabtu malam, dipastikan belum ada kendala untuk penerbangan haji.

(Baca juga: Menhub Instruksikan AP II Evaluasi Konstruksi Landasan Pacu Halim)

Lalu Lintas Udara dan Runway

Pada Kamis (27/7/2017), petugas lalu lintas udara yang tergabung dalam Indonesia Air Traffic Controllers Association (IATCA) menyatakan keberatannya dengan penambahan jadwal penerbangan di Soekarno-Hatta.

Jika semula ada 72 pergerakan pesawat (take off/landing) per jam, kondisi ini menyebabkan penambahan menjadi sampai 84 pergerakan pesawat per jam.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Polisi: Mayat dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com