Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

92 WNA Tersangka Kejahatan Siber Ditahan di Polda Metro Jaya

Kompas.com - 30/07/2017, 17:51 WIB
Anggita Muslimah Maulidya Prahara Senja

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 92 warga negara asing tersangka kejahatan siber internasional yang ditangkap di Surabaya kini ditahan di Polda Metro Jaya, Minggu (30/7/2017).

"Sore ini pelaku kita amankan dari Surabaya. Ada 92 orang WNA terdiri dari 66 laki 26 wanita," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono di Polda Metro Jaya, Minggu (30/7/2017).

Baca juga: Para Pelaku Kejahatan Internasional Digerebek di Rumah Elite Surabaya

Ia menjelaskan, berdasarkan pengakuan tersangka, mereka berasal dari China. Namun, Argo belum memastikan apakah semua pelaku merupakan WNA asal China atau ada WNA dari negara lain.

"Kita belum mendapatkan paspornya. Kita akan cek apakah ini sudah disidik jari apa belum. Nanti semua kita jadikan satu dan kita konfirmasikan dengan pihak Imigrasi," kata Argo.

Argo juga menjelaskan, modus yang dilakukan oleh para pelaku adalah dengan cara mengaku sebagai polisi atau jaksa, dan berkomunikasi dengan beberapa orang atau pejabat di China yang sedang bermasalah.

Pelaku menjanjikan kepada korbannya bahwa kasusnya akan selesai atau bisa dibantu jika korban memberikan uang.

Dalam penangkapan itu, polisi menyita barang bukti, antara lain lima unit laptop, tiga iPad Mini, 41 telepon, 12 wireless router, dan 82 ponsel.

Sementara itu, pelaku yang sudah tiba di Polda Metro Jaya merupakan "kloter" pertama asal Surabaya. Untuk pelaku kloter Bali dan Jakarta, kata Argo, juga akan ditahan di Polda Metro.

"Nanti semuanya kita kumpulkan di Polda Metro Jaya. Dari Bali kita masih menunggu konfirmasi tiket, apakah nanti malam atau besok," kata Argo.

Sebelumnya, Satuan Tugas Khusus Bareskrim Polri meringkus 100 warga negara asing yang diduga dari China dan Taiwan. Mereka ditangkap di Bali, Jakarta Selatan, dan Surabaya.

Modus mereka sama, yakni memeras korban yang juga warga negara asing melalui telepon, dengan mengaku sebagai aparat penegak hukum.

Dalam penangkapan di Bali, Satgas Bareskrim Polri dan Polda Bali menggerebek rumah kontrakan di Perumahan Puri Bendesa, Lingkungan Mumbul, Kelurahan Benua, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung.

Dari rumah tersebut, petugas menangkap 31 orang yang terdiri dari 17 warga China, 10 warga Taiwan, dan 4 WNI.

Dalam penggerebekan itu, polisi menyita 38 telepon rumah, 25 modem, tujuh router, 10 laptop, 8 ponsel, seperangkat CCTV, dan 6 paspor. Untuk sementara, pelaku ditahan di rumah tahanan Polda Bali.

Baca juga: 92 WNA Tersangka "Cyber Crime" Raup Rp 5,9 Triliun dari Korbannya

Untuk kasus di Jakarta, tim Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri dan Polda Metro Jaya yang bekerja sama dengan Kepolisian China menangkap 27 warga China. Penangkapan dilakukan di Jalan Sekolah Duta Raya Nomor 5, Pondok Indah, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Modusnya pun serupa, yakni mengaku sebagai aparat penegak hukum di China dengan korban warga China juga.

Di lokasi tersebut, polisi menyita tujuh laptop, 31 buah iPad mini, sebuah iPad, 12 handytalky, 12 wireless router, ponsel, hingga kartu tanda penduduk China, dan paspor.

Kompas TV Kapolri Gelar Konferensi Pers Pengungkapan Sabu 1 Ton
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cerita Porter Berusia 73 Tahun di Terminal Kampung Rambutan: Kadang Makan Nasi Cabai Saja...

Cerita Porter Berusia 73 Tahun di Terminal Kampung Rambutan: Kadang Makan Nasi Cabai Saja...

Megapolitan
Heru Budi Pastikan ASN Pemprov DKI Bolos Usai Libur Lebaran Akan Disanksi Tegas

Heru Budi Pastikan ASN Pemprov DKI Bolos Usai Libur Lebaran Akan Disanksi Tegas

Megapolitan
Heru Budi: Pemprov DKI Tak Ada WFH, Kan Sudah 10 Hari Libur...

Heru Budi: Pemprov DKI Tak Ada WFH, Kan Sudah 10 Hari Libur...

Megapolitan
Mulai Bekerja Usai Cuti Lebaran, ASN Pemprov DKI: Enggak Ada WFH

Mulai Bekerja Usai Cuti Lebaran, ASN Pemprov DKI: Enggak Ada WFH

Megapolitan
Suami di Jaksel Terjerat Lingkaran Setan Judi 'Online' dan Pinjol, Istri Dianiaya lalu Ditinggal Kabur

Suami di Jaksel Terjerat Lingkaran Setan Judi "Online" dan Pinjol, Istri Dianiaya lalu Ditinggal Kabur

Megapolitan
Jalan Gatot Subroto-Pancoran Mulai Ramai Kendaraan, tapi Masih Lancar

Jalan Gatot Subroto-Pancoran Mulai Ramai Kendaraan, tapi Masih Lancar

Megapolitan
KRL Jabodetabek Gangguan di Manggarai, Rute Bogor-Jakarta Terhambat

KRL Jabodetabek Gangguan di Manggarai, Rute Bogor-Jakarta Terhambat

Megapolitan
Menikmati Hari Libur Terakhir Lebaran di Ancol Sebelum Masuk Kerja

Menikmati Hari Libur Terakhir Lebaran di Ancol Sebelum Masuk Kerja

Megapolitan
Jalan Sudirman-Thamrin Mulai Ramai Kendaraan Bermotor, tapi Masih Lancar

Jalan Sudirman-Thamrin Mulai Ramai Kendaraan Bermotor, tapi Masih Lancar

Megapolitan
KRL Jabodetabek Mulai Dipadati Penumpang, Sampai Berebut Saat Naik dan Turun

KRL Jabodetabek Mulai Dipadati Penumpang, Sampai Berebut Saat Naik dan Turun

Megapolitan
Pemudik Keluhkan Sulit Cari 'Rest Area', padahal Fisik Kelelahan akibat Berkendara Berjam-jam

Pemudik Keluhkan Sulit Cari "Rest Area", padahal Fisik Kelelahan akibat Berkendara Berjam-jam

Megapolitan
Cerita Pemudik Kembali ke Jakarta Saat Puncak Arus Balik: 25 Jam di Jalan Bikin Betis Pegal

Cerita Pemudik Kembali ke Jakarta Saat Puncak Arus Balik: 25 Jam di Jalan Bikin Betis Pegal

Megapolitan
Keluhkan Oknum Porter Terminal Kampung Rambutan yang Memaksa, Pemudik: Sampai Narik Tas, Jadi Takut

Keluhkan Oknum Porter Terminal Kampung Rambutan yang Memaksa, Pemudik: Sampai Narik Tas, Jadi Takut

Megapolitan
Korban KDRT di Jaksel Trauma Mendalam, Takut Keluar Rumah

Korban KDRT di Jaksel Trauma Mendalam, Takut Keluar Rumah

Megapolitan
Cuti Lebaran Usai, Ganjil Genap di Jakarta Berlaku Hari Ini

Cuti Lebaran Usai, Ganjil Genap di Jakarta Berlaku Hari Ini

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com