JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Bambang Prihartono mengatakan, BPTJ dan Pemprov DKI Jakarta akan menertibkan ojek-ojek yang biasa menunggu penumpang di ruas-ruas jalan di kawasan Dukuh Atas, Jakarta Pusat.
Ojek-ojek itu akan dikumpulkan di lahan milik PD Pasar Jaya yang ada di sekitar kawasan tersebut.
"Kami mau bikin pilot project pertama di Dukuh Atas. Kami sudah dapat izin dari Pak Gubernur menggunakan lahan kosong PD Pasar Jaya, nanti semua ojek kami pool di situ, kumpul di situ," ujar Bambang di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Selasa (1/8/2017).
Penertiban akan dimulai pada Rabu (2/8/2017) besok. Dengan adanya lahan tempat pengendapan ojek-ojek dan angkutan umum tersebut, ruas-ruas jalan di kawasan Dukuh Atas diharapkan menjadi lancar.
"Jadi penumpang langsung ke situ (lokasi pengendapan), tidak ada lagi di pinggir jalan sehingga jalan akan lancar, baik ojek online maupun non-online, kami kumpulkan di situ. Mulai besok udah kami tertibkan," kata dia.
Pengendapan ojek dan angkutan umum lanjutan juga akan dilakukan di sekitar stasiun-stasiun lainnya. Bambang menyebut ada 17 titik di sekitar stasiun, beberapa di antaranya yakni Stasiun Palmerah, Dukuh Atas, Tebet, Cawang, Manggarai, dan Kota.
Baca: Djarot: Stasiun Harus Sediakan Tempat Parkir Ojek, Bukan di Trotoar
Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan, dalam jangka panjang, Pemprov DKI Jakarta akan membangun sistem transit oriented development (TOD) dan tempat parkir di lahan milik PD Pasar Jaya di kawasan Dukuh Atas itu.
"Saya perintahkan tadi lahan-lahan yang kosong, misalnya sekitar Dukuh Atas yang punya PD Pasar Jaya segera kami buat tempat TOD dan tempat parkir," ucap Djarot.