Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Julianto dan Sugiarti, Masalah Asmara yang Berakhir di Kantor Polisi

Kompas.com - 02/08/2017, 07:06 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Berawal dari media sosial Facebook, Julianto Sudrajat dan Sugiarti berkenalan pada 2016. Pertemuan di dunia maya awalnya berjalan lancar hingga akhirnya mereka memutuskan untuk bertemu secara langsung.

Menurut Julianto, Sugiarti atau Arty yang meminta bertemu dengan alasan ingin mencari informasi lowongan pekerjaan.

Kemudian pada 2017, Arty menyatakan cintanya kepada Julianto meski saat itu mereka sudah tidak pernah menjalin komunikasi yang intensif.

Merasa tidak memiliki perasaan yang sama, Julianto menolak cinta Arty. Julianto juga menyebut Arty pernah meminta dinikahi, tetapi dia dengan tegas menolaknya.

Cinta ditolak, Arty kemudian menyebar foto KTP Julianto ke media sosial dan menyebut Julianto sebagai penipu.

"Saya tolak malah dia ngancam mau bunuh diri, mau lompat dari kereta. Bilang hamil padahal baru ketemu sekali, sampai nyebarin foto KTP saya ke teman-teman dan ke pihak kantor saya dan bilang saya penipu," kata Julianto saat dihubungi Kompas.com, Rabu (12/7/2017) lalu.

Menurut Julianto, perbuatan Arty itu menyebabkan ia dinonaktifkan oleh perusahaan tempatnya bekerja di kawasan Matraman, Jakarta Timur.

Tak hanya itu, Julianto juga merasa diteror dengan order makanan melalui ojek online Go-Food selama berhari-hari. Padahal, dia tidak pernah memesan Go-Food.

Baca: Alasan Julianto Yakin Sugiarti adalah Pelaku Teror Order Go-Food

Julianto akhirnya terpaksa membayar pemesanan itu karena merasa kasihan dengan pengemudi ojek online yang sudah membayarkan makanan yang dipesan terlebih dahulu.

Pria berkacamata ini mengaku telah merugi jutaan rupiah demi membayar tagihan order Go-Food yang dialamatkan kepadanya.

Kasus order fiktif ini sempat viral di media sosial setelah Julianto mengunggah tulisan klarifikasi di Facebook.

Julianto yakin, Arty adalah sosok di balik teror order Go-Food. Masalah asmara ini pun berujung dengan laporan Julianto di kantor polisi.

Julianto melaporkan Arty ke Polsek Jatinegara, Sabtu (8/7/2017) karena sudah merasa kesal dengan wanita yang pertama kali dikenalnya lewat Facebook itu.

Ia membawa bukti berupa aksi penyebaran foto KTP-nya di media sosial oleh Arty dan keterangan pihak manajemen gojek mengenai adanya akun palsu tersebut.

Halaman:


Terkini Lainnya

Sudah 1,5 Tahun Kompolnas dan Polisi Belum 'Update' Kasus Kematian Akseyna

Sudah 1,5 Tahun Kompolnas dan Polisi Belum "Update" Kasus Kematian Akseyna

Megapolitan
Ucap Syukur Nelayan Kamal Muara kala Rumahnya Direnovasi Pemprov DKI

Ucap Syukur Nelayan Kamal Muara kala Rumahnya Direnovasi Pemprov DKI

Megapolitan
Rekonstruksi Kasus Penembakan Ditunda sampai Gathan Saleh Sehat

Rekonstruksi Kasus Penembakan Ditunda sampai Gathan Saleh Sehat

Megapolitan
Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Megapolitan
Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Megapolitan
Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Megapolitan
Singgung 'Legal Standing' MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Singgung "Legal Standing" MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Megapolitan
Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Megapolitan
Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Megapolitan
Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Megapolitan
Oknum Anggota TNI Pengeroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus Bukan Personel Kodam Jaya

Oknum Anggota TNI Pengeroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus Bukan Personel Kodam Jaya

Megapolitan
Polisi: Sopir Truk Ugal-ugalan di GT Halim Bicara Melantur

Polisi: Sopir Truk Ugal-ugalan di GT Halim Bicara Melantur

Megapolitan
Kronologi 4 Warga Sipil Dianiaya Oknum TNI di Depan Mapolres Jakpus, Bermula Pemalakan Ibu Tentara

Kronologi 4 Warga Sipil Dianiaya Oknum TNI di Depan Mapolres Jakpus, Bermula Pemalakan Ibu Tentara

Megapolitan
Polisi Amankan 4 Remaja yang Bawa Senjata Tajam Sambil Bonceng 4 di Bogor

Polisi Amankan 4 Remaja yang Bawa Senjata Tajam Sambil Bonceng 4 di Bogor

Megapolitan
Wacana Sekolah Gratis, Emak-emak di Pasar Minggu Khawatir KJP Dihapus

Wacana Sekolah Gratis, Emak-emak di Pasar Minggu Khawatir KJP Dihapus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com