JAKARTA, KOMPAS.com - Berawal dari media sosial Facebook, Julianto Sudrajat dan Sugiarti berkenalan pada 2016. Pertemuan di dunia maya awalnya berjalan lancar hingga akhirnya mereka memutuskan untuk bertemu secara langsung.
Menurut Julianto, Sugiarti atau Arty yang meminta bertemu dengan alasan ingin mencari informasi lowongan pekerjaan.
Kemudian pada 2017, Arty menyatakan cintanya kepada Julianto meski saat itu mereka sudah tidak pernah menjalin komunikasi yang intensif.
Merasa tidak memiliki perasaan yang sama, Julianto menolak cinta Arty. Julianto juga menyebut Arty pernah meminta dinikahi, tetapi dia dengan tegas menolaknya.
Cinta ditolak, Arty kemudian menyebar foto KTP Julianto ke media sosial dan menyebut Julianto sebagai penipu.
"Saya tolak malah dia ngancam mau bunuh diri, mau lompat dari kereta. Bilang hamil padahal baru ketemu sekali, sampai nyebarin foto KTP saya ke teman-teman dan ke pihak kantor saya dan bilang saya penipu," kata Julianto saat dihubungi Kompas.com, Rabu (12/7/2017) lalu.
Menurut Julianto, perbuatan Arty itu menyebabkan ia dinonaktifkan oleh perusahaan tempatnya bekerja di kawasan Matraman, Jakarta Timur.
Tak hanya itu, Julianto juga merasa diteror dengan order makanan melalui ojek online Go-Food selama berhari-hari. Padahal, dia tidak pernah memesan Go-Food.
Baca: Alasan Julianto Yakin Sugiarti adalah Pelaku Teror Order Go-Food
Julianto akhirnya terpaksa membayar pemesanan itu karena merasa kasihan dengan pengemudi ojek online yang sudah membayarkan makanan yang dipesan terlebih dahulu.
Pria berkacamata ini mengaku telah merugi jutaan rupiah demi membayar tagihan order Go-Food yang dialamatkan kepadanya.
Kasus order fiktif ini sempat viral di media sosial setelah Julianto mengunggah tulisan klarifikasi di Facebook.
Julianto yakin, Arty adalah sosok di balik teror order Go-Food. Masalah asmara ini pun berujung dengan laporan Julianto di kantor polisi.
Julianto melaporkan Arty ke Polsek Jatinegara, Sabtu (8/7/2017) karena sudah merasa kesal dengan wanita yang pertama kali dikenalnya lewat Facebook itu.
Ia membawa bukti berupa aksi penyebaran foto KTP-nya di media sosial oleh Arty dan keterangan pihak manajemen gojek mengenai adanya akun palsu tersebut.